Disutradarai Hanung Bramantyo, Film ‘Gowok’ Tayang di International Film Festival Rotterdam

JAKARTA, inibalikpapan.com – Film terbaru Hanung Bramantyo, Gowok Kamasutra Jawa, akan tayang perdana di International Film Festival Rotterdam (IFFR). Film yang berjudul internasional Gowok Javanese Kamasutra ini juga masuk dalam kompetisi Big Screen Competition. Bersaing dengan 12 film dari berbagai negara.
Hanung mengaku bangga dengan pencapaian tersebut. Awalnya, ia mengira filmnya hanya lolos seleksi resmi. Namun, saat mengetahui film ini berkesempatan berkompetisi, ia merasa bersyukur.
“Saya sempat berpikir bahwa kemungkinan, ini hanya seleksi official saja. Tapi saat saya tahu Gowok mendapat kesempatan untuk berkompetisi. Tentunya ini merupakan sebuah kebanggaan,” kata Hanung dalam rilisnya, Sabtu (1/2/2025), melansir Suara, jaringan inibalikapapan.com.
Hanung juga menilai pencapaian ini sebagai jawaban atas doanya saat menjalankan ibadah di Tanah Suci.
“Pada saat itu, saya berdoa agar karya-karya film saya tidak hanya dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesiaa negara saya saja. Tapi bisa juga menembus ke seluruh dunia,” ujarnya.
Produser film ini, Raam Punjabi, turut mengungkapkan rasa bangga. Ia menilai film ini membuktikan bahwa kisah lokal dengan kekayaan budaya mendapat penerimaan di panggung internasional.
“Kami sangat bangga dan bersyukur bahwa Gowok Kamasutra Jawa terpilih berkompetisi di IFFR 2025. Ini membuktikan kisah-kisah lokal dengan kekayaan budaya yang kuat mendapat apresiasi di panggung internasional,” ucap Raam Punjabi.
Mengangkat Tradisi yang Hilang
Gowok Kamasutra Jawa berlatar era 1955–1965 dan mengisahkan perempuan yang berprofesi sebagai gowok, guru hubungan suami istri bagi calon pengantin pria. Dalam film ini, seorang gowok mengajarkan pria bagaimana memuaskan istri mereka, berdasarkan ajaran dalam kitab-kitab kuno seperti Centhini, Nitimani, dan Wulangreh.
Profesi gowok terkenal sebagai bentuk edukasi untuk memastikan perempuan mendapatkan haknya dalam pernikahan. Namun, setelah peristiwa 1965, pemerintah publik menghapus profesi karena sebagai mendapat anggapan sebagai praktik pelacuran terselubung. Kini, keberadaannya hanya tinggal legenda.
Film ini menampilkan deretan aktor ternama, termasuk Raihaanun, Lola Amaria, Alika Jantinia, Devano Danendra, Reza Rahadian, Nai Djenar Maisa Ayu, Ali Fikry, Donny Damara, Slamet Rahardjo, Nayla Purnama, Aldy Bisl, Ayu Prasiska, Khiva Rayanka, Runny Rudiyanti, Wavi Zihan, dan Annisa Hertami.
Dengan masuknya Gowok Kamasutra Jawa ke IFFR 2025, film ini berpeluang menarik perhatian lebih luas dan memperkenalkan budaya serta sejarah kepada dunia internasional.***
BACA JUGA