BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Dalam rangka mempersiapkan Hari Kesehatan Nasional ke-58,  yang diperingati setiap 12 November Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan akan menggelar berbagai kegiatan sesuai pedoman yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.

Kepala DKK kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, mengatakan, peringatan Hari Kesehatan ke-58 di kota Balikpapan akan di laksanakan upacara, ziarah ke makam kesehatan terutama yang meninggal karena Covid-19, serta beberapa penilaian tenaga kesehatan teladan.

“Untuk penilaian tenaga kesehatan teladan, alhamdullilah kota Balikpapan dapat mengirim tim,” ujar Andi Sri Juliarty, Minggu (6/11/2022.

Andi Sri Juliarty biasa disapa Dio menjelaskan,  dalam rangkaian Hari Kesehatan juga ada agenda penerapan aplikasi Sipgar untuk mengukur kebugaran jasmani secara mandiri.

“Aplikasi Sipgar akan disosialisasikan pada 12 November 2022 dan akan dilombakan,” tegasnya.

Dio menambahkan, untuk kegiatan lokal yang dilaksanakan panitia kesehatan Balikpapan seperti  family gathering dari sumber daya manusia kesehatan di kota Balikpapan. Selain itu, akan diadakan lomba-lomba antara organisasi profesi, talkshow dan beberapa hiburan lainya.

“Berbagai kegiatan akan kita laksanakan dengan melibatkan berbagai OPD di lingkungan Pemkot Balikpapan,” akunya.

Kata Dio, biasa Andi Sri Juliartu disapa menambahkan, pemeriksaan ini menjadi penting dan digencarkan, karena setelah pandemi Covid-19 melandai, muncul kembali penyakit hipertensi, diabetes, kanker.

“Karena itu pemerintah segera bersikap, hari kesehatan tahun ini sebanyak banyaknya deteksi dini,” aku Dio.

Puskesmas selain bekerja sama dengan Yayasan Kanker Infonesia (YKI) Kota Balikpapan, juga menjadi pusat penanganan stunting terutama di Puskesmas Klandasan Ilir. Karena masalah kesehatan ini universal namun kita tidak bisa apa-apa kalau tidak sehat.

“Pada hari kesehatan mendatang kami akan melaunching pemberian vaksinasi anti kanker rahim (serviks) pada remaja, ini menjadi vionir kita akan mendahului program kementerian kesehatan yang baru akan mencanangkan tahun depan,” jelas Dio.

Adapun pengadaan vaksinnya dari APBD Kota Balikpapan, kalau biaya sendiri sangat mahal, satu kali vaksin untuk anti kanker leher rahim bisa Rp 1 juta dan dibutuhkan 2-3 kali vaksinasi. 

“Sehingga cukup besar biayanya, kami menyiapkan anggaran Rp 350 juta untuk pengadaan vaksin yang akan mulai dilaksanakan pada 12 November, tetapi itu tidak seberapa dibanding ketika anak remaja perempuan terkena kanker leher rahim,” akunya.

“Salah satunya produktivitas kita yang hilang tidak ternilai, pembiayan juga sangat besar dan keluarga jadi ikut prihatin, mari kita cegah bersama,” sambungnya.

Memang dalam pelaksanaan pemberian vaksin leher rahim kita pilih dulu, belum semua remaja perempuan diberikan, kita coba yang berisiko tinggi yang akan kita dahulukan.

“Mudah-mudahan nanti menyambung dari Kementerian Kesehatan tahun depan dalam programnya,” harapnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut vaksin HPV (human papapillomavirus) untuk mencegah kanker serviks paling efektif diberikan saat masa anak-anak atau usia 9-12 tahun.

Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat Kemenkes Mayang Sari mengatakan, pemberian vaksin HPV pada masa kanak-kanak ini sesuai dengan rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Idealnya, vaksin diberikan sebanyak 2 dosis dengan rentang antara dosis sekitar 12 bulan (1 tahun).

“Sesuai rekomendasi ITAGI, imunisasi HPV sangat efektif bila diberikan sebanyak 2 sosis pada anak perempuan kelas 5 SD dan kelas 6 SD,” kata Mayang.

Mayang menyebut, pemerintah mulai menambah vaksin HPV ke dalam program vaksinasi nasional sejak tahun 2016 dalam rangka pencegahan primer kanker serviks. Program vaksinasi ini diintegrasikan dalam program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version