BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Managemen Angkasa Pura Sepinggan Balikpapan menolak menerbangkan lebih dari 7 orang selama ada kebijakan penerbangan khusus terbatas.
Ketujuh orang ini diketahui tidak memenuhi syarat administrasi seperti dokumen yang tidak dapat dipertanggungjawabkan hingga adanya dugaan rekayasa surat keterangan.
Suasana bandara Sepinggan tidak terlalu ramai karena memang penerbangan khusus dan terbatas. Selain menerapkan protocol keamanan, penumpang juga harus memastikan bahwa dokumen yang dibawa betul-betul dibuat sebenarnya untuk kepentingan khusus seperti surat jalan, ada hasil rapid tes dari rumah sakit atau klinik yang ditentukan.
General Manager Angkasa Pura I Balikpapan Farid Indra Nugraha menjelaskan dari dokumen yang disertakan calon penumpang itu kebanyakan sifatnya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Apalagi dalam surat dicantumkan alasan pulang kampung
“Kalau secara total ada lebih dari 7 orang. Belum lagi yang surat keterangan gak sesuai dengan ketentuan itu kita pulangkan. Jadi banyak yang coba lakukan mudik atau pulang kampung,” jelas Farid Indra Nugraha Senin, sore (18/5/2020).
Bahkan ada surat pernyataan dari lurah namun surat dibuat tidak standar, seperti ada dugaan rekayasa surat sehingga tidak diizinkan terbang.
“ Contoh dia buat pernyataan keterangan tertulis. Memang diketahui oleh lurah. Cuma kan di kelurahan sudah ada surat standar. Nah ini dalam tanda petik kami curigai dibuat rekayasa. Sampai kemarin kita ada tujuh orng yang dikembalikan. Rata-rata dokumen gak memenuhi persyaratan,” ujarnya.
Sejak adanya kebijakan pelonggaran penerbangan terbatas, di Bandara Sepinggan Balikpapan setiap harinya menerbangkan sekitar 300 penumpang dengan tujuan Surabaya, Jogya, Makasar, Jakarta.
Farid mengingatkan bahwa penerbangan kepentingan khusus ini dipastikan berlangsung selektif dengan menerapkan standar protocol kesehatan.
“Sebenarnya kami ingatkan penumpang agar selektif lakukan perjalanan. Jangan cuma bepergian tapi bisa jadi penyebaran covid,” tandasnya.
“Maskapai sekali memberangkatkan tidak lebih dari 50 persen kursi yang ada. Jadi contoh garuda ada 180 seat di pesawat. itu maksimal diisi 90 seat. Semua penerbangan sudah ada dan terbang. Rata-rata mereka satu hari satu kali terbang. Ada tujuan Makasar, Surabaya, Jogya , Jakarta dan Halim hingga Berau Kalimaru,” jelasnya.
Dia juga memastikan calon penumpang yang ke pergi ke bandara adalah mereka sudah dalam kondisi lengkap administrasinya. “Apakah surat perintah, surat keterangan, maupun surat dinyatakan sehat. Kalau mereka dalam kondisi sakit atau reaktif covid, itu gak diperbolehkan datang kemari,” tutupnya.