DLH Balikpapan Targetkan Pengurangan Sampah 50 Ton per Hari Lewat Bank Sampah
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan terus memperkuat strategi pengurangan sampah dari sumbernya. Tahun ini, DLH kembali mengaktifkan bank sampah yang ada di setiap kelurahan sekaligus membentuk unit baru agar semakin banyak masyarakat yang bisa terlibat dalam pengelolaan sampah.
Setiap kelurahan ditargetkan memiliki minimal enam bank sampah aktif untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kapasitas pengolahan.
Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman, menyampaikan bahwa saat ini jumlah bank sampah di Balikpapan telah mencapai sekitar 205 hingga 210 unit. Angka tersebut diyakini mampu memberikan kontribusi signifikan dalam menekan jumlah timbulan sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) maupun Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
“Harapannya, pengurangan sampah bisa dimulai dari rumah tangga melalui pemilahan. Jadi, yang dibuang ke TPS nanti bukan langsung ke TPA, tapi diproses dulu. Hanya residu yang tidak bisa diolah yang masuk ke TPA,” ujar Sudirman, Senin (1/10/2025).
Aktivitas Rumah Tangga
Menurut perhitungannya, sistem ini berpotensi mengurangi sampah di TPS hingga 5 sampai 10 ton per hari. Jika diakumulasikan di lima hingga enam kecamatan, target pengurangan sampah bisa menembus 50 ton per hari atau setara 550 ton per bulan. Angka ini menjadi capaian yang sangat berarti bagi Kota Balikpapan yang setiap harinya menghasilkan ribuan ton sampah dari aktivitas rumah tangga, komersial, dan industri.
Meski demikian, Sudirman menegaskan bahwa target tersebut masih bersifat estimasi. “Secara perhitungan, pengurangan sampah di sumber dan di TPS bisa menekan hingga 550 ton per bulan. Tapi itu baru estimasi, karena saat ini infrastrukturnya masih dalam tahap pembangunan, termasuk mesin, peralatan, dan operasional. Jadi kita lihat nanti setelah berjalan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pemilahan sampah. Tanpa dukungan warga, upaya pemerintah kota dalam mengurangi ketergantungan terhadap TPA Manggar akan sulit tercapai. “Kalau masyarakat bisa konsisten, maka pengurangan sampah bukan hanya sekadar angka, tapi juga kualitas lingkungan kita akan lebih baik,” tambahnya.
DLH Balikpapan juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui program kelurahan, sekolah, hingga komunitas lingkungan. Harapannya, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memilah dan mendaur ulang sampah semakin meningkat.
“Bank sampah ini tidak hanya soal mengurangi sampah, tapi juga bisa memberikan nilai tambah ekonomi bagi warga. Sampah anorganik yang dipilah bisa dijual, hasilnya bisa menambah pendapatan rumah tangga,” kata Sudirman.
Langkah penguatan bank sampah menjadi bagian dari strategi besar Pemkot Balikpapan dalam mewujudkan kota berwawasan lingkungan. Selain mengurangi timbulan sampah, program ini diharapkan mengurangi tekanan terhadap TPA Manggar yang kapasitasnya kian terbatas.
“Lingkungan yang bersih berawal dari hati yang peduli. Dengan kebersamaan dan kepedulian, Balikpapan bisa menjadi kota yang tidak hanya nyaman dihuni, tapi juga mewariskan alam yang lestari bagi generasi mendatang,” pungkas Sudirman.***
BACA JUGA
