DLH Fokus Satu Ruas Jalan Untuk Pemangkasan Pohon, Sudirman : Pindah Lokasi Setelah Tuntas

Sudirman Djayaleksana

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – DLH Kota Balikpapan gencar melaksanakan pemangkasan pohon di sepanjang jalan protokol Kota Balikpapan menjadi prioritas dalam menjaga keamanan dan keindahan kota. 

Jumlah pohon yang ada di jalan-jalan utama seperti Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Marsma Iswahydi, dan Jalan Soekarno-Hatta diperkirakan mencapai 15 ribu hingga 20 ribu pohon.

Menanggapi hal ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan telah menerapkan sistem baru dalam pemangkasan pohon. Guna mempercepat dan mempermudah proses tersebut.

Kepala DLH Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, menjelaskan bahwa sebelumnya, tugas pemangkasan pohon berada di bawah pengelolaan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim). Namun, setelah pemindahan tanggung jawab ke DLH, metode pemangkasan pun diubah. 

“Kalau dulu kan mereka belum selesai di satu titik pindah aja, jadi nggak kelihatan itu pohon dipangkas atau enggak. Sekarang, kami memastikan pemangkasan dilakukan di satu ruas jalan hingga selesai. Baru pindah ke ruas jalan lainnya,” kata Sudirman, Minggu (1/12/2024).

Banyak ukuran besar

Saat ini, tim pemangkasan sedang fokus bekerja di Jalan Soekarno-Hatta. Yang dikenal dengan banyaknya pohon besar dengan cabang-cabang yang sudah miring hingga 45 derajat. 

“Jadi pekerjaan mereka itu satu ruas jalan selesai baru pindah ke ruas jalan lain. Nah sekarang sudah satu minggu mereka bekerja di Soekarno Hatta,” ungkapnya.

Tim pemangkasan yang terdiri dari dua kelompok, masing-masing beranggotakan 12 orang, bekerja siang dan malam. Untuk memangkas pohon-pohon besar yang berpotensi tumbang dan membahayakan pengguna jalan. 

“Satu malam, kami bisa memangkas 3 hingga 4 pohon besar. Targetnya, dalam waktu satu setengah bulan, pemangkasan ini akan selesai,” ujarnya.

Yang mana pekerjaan pemangkasan dilakukan sesuai dengan jam kerja dari hari Senin hingga Jumat. Untuk hari Sabtu dan Minggu diperuntukkan untuk permohonan pemangkasan dari masyarakat. 

Sudirman menegaskan, bahwa masyarakat sering kali tidak sabar menunggu jadwal yang telah ditentukan, terutama terkait pohon-pohon pribadi yang tumbuh di lahan mereka. 

“Pohon pribadi, seperti pohon mangga di depan rumah, adalah tanggung jawab pemiliknya. Masyarakat bisa memangkas pohon mereka secara mandiri,” tukasnya.**

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses