BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – DPRD Kota Balikpapan menyatakan mendukung jika Pemerintah Kota (Pemkot) berencana akan memberikan subsidi bagi warga yang melakukan swab PCR mandiri.

Pasalnya, meski Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menurunkan tarif swab menjadi Rp 900 ribu, namun tidak semua masyarakat bisa menjangkaunya. Apalagi ditengah ekonomi sulit saat ini,

“Kita apresiasi Kementerian Kesehatan sudah menurunkan biaya swab menjadi Rp900 ribu sebagai harga maksimal. Tapi tentu tidak semua mampu untuk harga segitu,” ujar Pansus Covid-19 DPRD Sukri Wahid

Kendati begitu, Sukri juga tertap meminta Pemkot tetap melihat postur anggaran daerah. Karena APBD Kota Perubahan telah disahkan.”Secara prinsip kami ingin memastikan anggaran yang disetujui itu tepat sasaran,” ujarnya.

Menurutnya, selama realistis dan masuk dalam bagian upaya pencegahan covid-19 dan dapat dipertanggungjawabkan. “Prinsipnya kan kalau bagi kami di DPRD adalah terkait transparansi. Tidak bocor,” ujarnya.

Pemkot tahun ini menganggarkan sekitar Rp 200 miliar untuk penanganan covid-19 mulai dari anggaran kesehatan, jaring pengaman sosial maupun recovery ekonomi. Jumlah itu jauh dari anggaran covid-19 yang dialokasikan sejumlah daerah.

“Termasuk moderat lah karena anggaran covid-19 mencakup hampir 10 persen dari APBD. Kalau daerah lain ada yang sampai Rp 500 miliar,” ujarnya

Meski setuju, namun dia mengingatkan, jika akan memberikan subsisi biaya swab, Pemkot tetap harus membahasnya dengan DPRD untuk menyesuaikan ketersediaan anggaran  atau sama-sama mencari jalan keluar.

“Covid-19 memang tidak mengenal golongan ekonomi. Maka nanti kita carikan solusi agar kelompok menengah ke bawah bisa juga tes swab yang ramah di kantong. Sehingga mereka yang kemampuan ekonominya lemah, diharapkan tetap dapat melakukan tes usap ini,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version