BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – DPRD Kota Balikpapan meminta agar Pemerintah Kota tak memberlakukan pembatasan kembali. Pasalnya, dalam rapat koordinasi muspida, Selasa (11/08) malam, sempat muncul wacana diberlakukan kembali pembatasan.

Ketua DPRD Kota Balikpapan Abdulloh mengatakan, yang harus diterapkan adalah pengetatan protokol covid-19. Apalagi dengan akan diterapkannya Perawli soal sanksi bagi pelanggar protokol covid-19. Namun sektor usaha tetap berjalan seperti biasa.

“Makanya saya imbau tidak usah lockdown, tidak usah PSBB, Perwali ditegakkan, perketat protokol covid-19, jadi sektor usaha tetap berjalan,” ujar Abdulloh, Rabu (12/08).

Menurutnya, jika kembali diterapkan pembatasan akan menyulitkan masyarakattak memiliki penghasilan. Dia bahkan meminta tempat hiburan malam (THM) juga dibuka kembali. Karena hingga kini Pemerintah Kota Balikpapan belum mengeluarkan ijin.

“Kalau mau dihentikan bubar lagi Balikpapan tambah miskin. Hiburan, restauran suruh buka saja semua sektor usaha buka saja kenapa tidak,” ujarnya

Dia mengungkapkan, THM menyerap ratusan tenaga kerja. Jika tetap ditutup menyumbang angka pengangguran. “Itu menyerap berapa ratusan karyawan disitu dan berapa yang di rumahkan berapa yang pengangguran, mau makan apa mereka,” ujarnya

Kata Abdulloh, tidak langsung 100 persen karyawan yang masuk tapi dilakukan secara bertahap. “Mungkin tahap pertama 50 persen dulu yang suruh masuk, kemudian 75 hingga 100 bertahap lah. Urusan covid-19 tetap ditangani dengan protokol yang ketat,” ujarnya.

APBD Kota Balikpapan lanjutnya, tidak akan sanggup membiayai warga yang pengangguran karena tak bekerja. Sementara pedanpatan asli daerah (PAD) juga anjlok. “Kalau disetop siapa yang mau kasih makan, APBD gak mungkin juga gak mampu,” ujarnya

“APBD drop PAD-nya karena tidak ada sektor usaha yang bayar. Masa masyarakat mau disubsidi terus dari APBD, kemudian kegiatan yang lain pembangunan apa gak dipikirkan,”

Dia menegaskan, perang lawan covid-19 harus gencar dilakukan dengan penerapan protokol covid-19 yang ketat, sektor usaha tetap buka. “Berperang melawan covid-19 tapi sektor usaha harus jalan. Saya gak sepakat kalau dirumahkan, mau makan apa mereka,” ujarnya.

Mauu sektor swasta mau sektor negeri sama imbasnya ke masyarakat kita para pekerja kita, para pekerja kita hidupnya mayoritas di Balikpapan. Terus mereka mau menghidup dirinya, keluarganya mau pakai apa d rumah kan gak digaji,

“Kalau kemudian di istirahatkan gak digaji, berikutnya dipecat tambah lagi sakit. Perusahaan mau bayar pakai apa kalau tidak produksi. Rumah makan mau bayar karyawan pakai apa kalau gak ada yang beli.”

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version