BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Saat ini harga daging sapi segar di Kota Balikpapan naik menjadi Rp 150 ribu per kilogram.

Kenaikan ini merupakan dampak dari pembatasan pengiriman hewan ternak dari luar daerah untuk mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mulai mewabah.

“Untuk saat ini harga pasaran daging sapi di Kota Balikpapan sudah mencapai rata-rata 150.000 per kg dari harga rata-rata yang cuma Rp 135.000. Harga ini tentunya lebih tinggi dari harga yang pernah dicapai pada Lebaran Idul Fitri kemarin,” kata Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan Heria Prisni ketika diwawancarai wartawan, Selasa (31/5/2022).

Ia menjelaskan, dalam mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), saat ini pihaknya telah menutup sementara pengiriman hewan ternak beberapa daerah di antaranya Kalsel, Aceh, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Pasukan di beberapa daerah tersebut hingga saat ini terpaksa ditutup karena takut akan menularkan penyakit.

“Sedangkan pasokan dari Nusa Tenggara dan Sulawesi sudah diperbolehkan cuma ada syarat, di antaranya harus melakukan karantina selama 15 hari sebelum dikirim ke Balikpapan,” ujarnya. 

“Ketika hewan ternak tersebut sudah sampai di Kota Balikpapan juga harus dikarantina lagi selama 5 hari,” akunya. 

Hal ini tentunya mempengaruhi tingginya biaya yang harus ditanggung oleh pemasok yang juga berpengaruh pada kenaikan harga daging sapi di pasaran.

Untuk mengantisipasi kenaikan harga, pihaknya akan memaksimalkan penggunaan daging beku di masyarakat, dalam mencukupi kebutuhan daging.

“Kita maksimalkan penggunaan daging beku agar pasokan bisa terpenuhi,” tutupnya. 

Sementara itu,  Slamet salah satu pedagang daging sapi Pasar Pandan Sari mengatakan, ada kenaikan harga akibat wabah PMK yang menyerang hewan ternak di sejumlah wilayah Indonesia. 

Ia mengatakan harga daging yang ia jual di lapaknya naik dibandingkan saat lebaran, dimana harga berkisar Rp150 ribu sampai Rp160 ribu per kilogramnya. 

“Sekarang harga daging Rp150 ribu per kilogram nya,” ujarnya.

Slamet mengatakan bahwa penurunan terjadi pada penjualan daging yang biasanya sehari bisa mencapai 20 Kg perhari, sekarang hanya terjual 10 Kg perharinya.

“Biasanya di harga normal bisa 20 kilogram perhari,” ungkapnya. 

Slamet berharap harga daging bisa kembali ke harga Rp125 ribu sampai Rp130 ribu per kilogramnya. 

“Pengennya sih turun, supaya nggak keberatan dalam menjualnya, kalo sekarang bisa ngambil enggak bisa jual,” tutupnya. 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version