Faktor Cuaca, Kendala Pertamina Salurkan BBM ke Krayan Selatan, Kaltara
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com —- Pertamina terus berupaya memberikan pelayanan terbaiknya ke masyarakat dalam penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan LPG ke seluruh wilayah, bukan hanya masyarakat di kota, tapi juga memaksimalkan pelayanan yang berada di daerah pelosok melalui program terluar, terjauh dan terdepan (3T).
“Bagaimana juga daerah 3T itu tetap bisa mendapatkan pasokan BBM dan LPG sama dengan dirasakan warga di kota, makanya melulai program yang ada kita SPBU 3T galakan terus,” ujar GM Pertamina MOR VI Freddy Anwar kepada awak media, dalam rilis distribusi BBM dan LPG Natal dan tahun Baru, Selasa (22/12/2020).
Freddy menambahkan, saat ini untuk di Kalimantan ada sekitar 14 SPBU 3T yang sudah direalisasikan yang mana target 2020 hanya 13 SPBU.
“Kalau kita bicara projek SPBU 3T dari 2018 itu total ada 49 titik se kalimantan,” sebutnya.
Hal ini dikatakan Freddy sebagai upaya Pertamina agar BBM itu bisa masuk ke daerah yang tidak terjangkau. Bahkan tidak akan berhenti di 2020 saja atau berhenti di 49 titik lokasi, tapi Pertamina tetap berupaya maksimal untuk tahun mendatang.
“Dari data yang kami miliki sekarang sudah punya planning sampai 2023, artinya komitmen pertamina tidak hanya bicara untung semata, tapi kami juga memastikan layanan kami sampai ke lokasi terpencil terluar terdepan,” ujarnya.
Terkait permasalahan penyaluran BBM yang terkendala, misal di daearah Krayan Kabupaten Nunukan, menurut Freddy hal tersebut karena akses masuk ke lokasi tadi yang terkendala.
“Krayan itu memang masalah yang di luar kendali kami, sehari hari itu ada pesawat yang bolak balik dari Tarakan ke Krayan, yang mana di Krayan itu ada dua SPBU 3T di daerah krayan kota satunya lagi di Krayan Selatan. Karena kondisi curah hujan yang cukup tinggi sehingga pengantaran dari Bandara Krayan ke lokasi lokasi itu ada kendala,” jelasnya sambil menunjukan foto-foto jalur berlumpur di Krayan Selatan hingga tidak dapat dilewati kare lumpur menutupi ban truk bahkan hingga pintu kendaraan.
“Allhamudillah kemarin kami bersama-sama dengan Pemda melakukan pengaturan-pengaturan masyarakat dan kami bisa laksanakan dengan baik artinya supaya masyarakat bisa sama-sama merasakan BBM,” sambungnya.
Sedangkan untuk satu lokasi yang di wilayah Krayan kota bisa dilayani pengantaran BBM, malah sejak tiga hari terakhir itu untuk layanan ke Krayan digandakan pengiriman menggunakan pesawat Cesna.
“Satu lokasi lagi di Krayan selatan yang masih menjadi pekerjaan rumah kami karena bukan masalah BBM nya tapi masalah pengantarannya yang ada di bandara Krayan ke Krayan selatannya terhambat,” katanya.
Apalagi jalur dari bandara krayan ke Krayan selatan itu satu-satu akses lewat udara, ketika curah hujan tinggi akses tidak dapat tembus. Jika normal 3 jam saja bisa tembus namun kemarin butuh 24 jam.
“Nah kami juga coba pakai 4 truk yang angkut 2000 liter, tapi saya belum ada kabar sekarang bagaimana kondisi terakhir karena sinyal disana juga terbatas, intinya adalah kalau kami bicara BBM kami dobelkan tapi akses kesananya yang bermasalah,” tutup Freddy.
BACA JUGA

