Festival Jembayan Kampung Tuha 6 Resmi Dibuka, Angkat Budaya dan UMKM Lokal di Tengah Semangat HUT ke-390 Desa

— Festival Jembayan Kampung Tuha (FJKT) ke-6
— Festival Jembayan Kampung Tuha (FJKT) ke-6

Kutai Kartanegara, Inibalikpapan.com Festival Jembayan Kampung Tuha (FJKT) ke-6 resmi digelar bersamaan dengan peringatan Hari Jadi Desa Jembayan ke-390.

Kegiatan kebudayaan ini akan berlangsung hingga 20 Juli 2025 mendatang, menampilkan beragam agenda seni, budaya, serta pemberdayaan ekonomi melalui stan kuliner UMKM warga setempat.

Pembukaan FJKT 6 digelar meriah di halaman Kantor Desa Jembayan pada Sabtu (12/07/2025), dengan dihadiri sejumlah tokoh penting. Hadir membuka acara, Anggota DPRD Kaltim Dapil Kukar Firnadi Ikhsan.

Turut hadir pula perwakilan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Awang Yakub Luthman, Plt. Sekcam Loa Kulu Khairuddinata, jajaran Forkopimcam, para kepala desa se-Kecamatan Loa Kulu, serta tokoh adat.

Kepala Desa Jembayan, Erwin, menyampaikan bahwa Festival Jembayan Kampung Tuha terakhir digelar pada 2019, dan sempat terhenti selama pandemi Covid-19.

“Baru tahun ini bisa kami laksanakan kembali, karena kesiapan panitia dan semangat masyarakat yang luar biasa. Kami ingin festival ini jadi momentum kebangkitan budaya dan ekonomi lokal,” ujar Erwin.

Dalam pelaksanaan tahun ini, pihak desa menghidupkan kembali peran UMKM dengan menghadirkan stan kuliner dari seluruh RT se-Desa Jembayan. Erwin berharap kegiatan ini menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi warga sekaligus memperkuat rasa kebersamaan.

“Festival ini bukan sekadar hiburan, tapi bagian dari pemajuan kebudayaan. Kami ingin Desa Jembayan, yang kini menjadi salah satu penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, terus maju dengan tetap menjaga akar budayanya,” tegasnya.

Festival Jembayan Kampung Tuha juga menjadi ruang mengenang para Raja dan Aulia yang dahulu membangun dan mempersatukan masyarakat Kutai.

 Kegiatan ini digagas sebagai upaya pelestarian nilai-nilai luhur seperti musyawarah dan gotong royong—kearifan lokal yang menjadi perekat bangsa.

“Melalui FJKT, kami ingin membangkitkan kembali kesadaran masyarakat akan pentingnya merawat tradisi. Karena dari budaya itulah kekuatan persatuan tumbuh,” pungkas Kades Erwin.

Festival ini menjadi momen penting, bukan hanya bagi warga Jembayan, tetapi juga sebagai simbol bangkitnya semangat budaya lokal di tengah dinamika pembangunan nasional. (Adv)

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses