Film ‘Bumi Manusia’ Extended Version Akan Tayang di 2025, Berdurasi Enam Jam

JAKARTA, inibalikpapan.com – Film Bumi Manusia akan tayang dalam format extended version pada 2025. Berbeda dari versi yang rilis di bioskop dan Netflix, edisi ini akan menampilkan cerita lebih lengkap dengan durasi enam jam.
Melansir Suara, jaringan inibalikpapan.com, film adaptasi dari novel karya Pramoedya Ananta Toer ini pertama kali tayang pada Agustus 2019 dengan durasi 181 menit. Saat itu, Bumi Manusia berhasil menarik 1,3 juta penonton dan meraih berbagai nominasi serta penghargaan, termasuk 12 nominasi di Festival Film Indonesia 2019 dan lima penghargaan di Festival Film Bandung 2020.
Extended version ini akan tayang di KlikFilm sebagai bagian dari perayaan 100 tahun Pramoedya Ananta Toer. Sang penulis legendaris lahir pada 6 Februari 1925 dan meninggal dunia pada 30 April 2006. Selain film ini, keluarga dan yayasan rencananya juga akan merilis cetakan terbaru Tetralogi Buru.
Sejak awal, film ini sebenarnya memang berdurasi enam jam, tetapi banyak adegan terpotong karena tidak ada rencana sekuel. Kini, Falcon Pictures sebagai rumah produksi akan menyunting versi penuh dengan perbaikan CGI sebelum penayangan di akhir 2025.
Selain Bumi Manusia Extended Version, KlikFilm juga akan merilis 18 film lain tahun ini, termasuk Berebut Jenazah, Keluarga Besar, dan Telepon yang Tak Pernah Berdering. Tanggal pasti penayangan Bumi Manusia Extended Version masih menunggu pengumuman resmi.
Sinopsis Bumi Manusia
Film Bumi Manusia mengisahkan perjalanan Minke (Iqbaal Ramadhan), seorang pemuda pribumi Jawa yang bersekolah di HBS, institusi pendidikan bergengsi untuk orang Eropa di masa kolonial. Minke adalah seorang bangsawan cerdas yang gelisah melihat ketidakadilan terhadap kaumnya. Melalui tulisannya, ia berusaha menyuarakan perlawanan terhadap penindasan.
Dalam perjalanannya, Minke jatuh cinta pada Annelies (Mawar Eva de Jongh), putri dari Nyai Ontosoroh (Sha Ine Febriyanti), seorang wanita pribumi yang menjadi istri simpanan seorang Belanda.
Hubungan mereka menghadapi berbagai tantangan, termasuk penolakan dari ayah Minke, seorang bupati yang menentang keras hubungan tersebut. Selain itu, status Nyai Ontosoroh sebagai istri simpanan membuat keluarga mereka terpandang rendah oleh masyarakat kolonial.
Konflik memuncak ketika kebahagiaan Minke dan Annelies terancam oleh hukum kolonial yang ingin memisahkan mereka. Film ini tidak hanya menyoroti kisah cinta, tetapi juga menggambarkan perjuangan melawan ketidakadilan sosial, rasisme, dan feodalisme yang terjadi pada masa itu.
Disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan ditulis oleh Salman Aristo, Bumi Manusia adalah adaptasi dari novel karya Pramoedya Ananta Toer. Film ini pertama kali dirilis pada 15 Agustus 2019 dan berhasil menarik perhatian banyak penonton.***
BACA JUGA