BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Setelah pemerintah menaikkan harga Gas elpiji nonsubsidi yang 5,5 kg dan 12 Kg akhir Februari lalu, tak menutup kemungkinan akan banyak yang beralih ke penggunaan gas elpiji subsidi 3 Kg.

M.Yamin pemilik pangkalan Gas elpiji di Jalan Letjen Soeprato mengatakan, permintaan masyarakat akan gas elpiji bersubsidi 3 kg sudah mulai meningkat, apalagi harga gas elpiji nonsubsidi yang 5,5 kg saat ini dijual Rp 94 ribu sementara untuk elpiji 12 kg sekitar Rp 197 ribu, sedangkan untuk gas elpiji 3 kg harga sekitar Rp 18 ribu.

“Ya, bedanya cukup jauh, tidak menutup kemungkinan masyarakat akan banyak yang beralih menggunakan Gas kemasan 3 kg,” ujar Yamin kepada Inibalikpapan.com, Rabu, (9/3/2022).

Kondisi ini pun akan dikhawatirkan agen pangkalan gas elpiji yang berpotensi membuat konsumen beralih ke elpiji 3 kg yang hanya diperuntukkan bagi warga miskin.

Yamin menuturkan, harga gas kemasan 12 kilogram paling sering mengalami kenaikan. Sejak Desember 2021 saja, telah terjadi tiga kali kenaikan harga mulai dari naik jadi Rp 148 ribu Rp 172 ribu dan sekarang naik menjadi Rp 197 ribu.

“Penjualan yang 12 kilogram turun sampai 30 persen dan larinya ke 3 kilogram,” ujarnya.

Tingginya permintaan gas elpiji 3 kg kata Yamin, dilihat dari jangka waktu ketersediaan gas di pangkalan yang cepat habis diburu warga.

“Kalau pangkalan ini paling lama 3 hari sudah habis yang 3 kg pogram. Harganya sesuai edaran gubernur masih sama yakni Rp 18.000,” ujarnya.

Sedangkan konsumen yang beralih menggunakan gas elpiji subsidi 3 kg mengalami peningkatan mencapai 10 persen, sebelum kenaikakan jumlah tabung gas elpiji bersubsidi yang biasa terjual sebanyak 30 kini naik menjadi 50 tabung gas perhari.

“Sekarang dipangkalan biasa 2-3 hari baru habis,sekarang sehari saja sudah langsung ludes diserbu warga,” akunya.

Dalam sepekan kata Yamin, pihaknya menerima tiga kali pengiriman dari distributor. Setiap kali pengiriman, dipasok sebanyak 50 sampai 60 tabung gas kemasan 3 kg.

“Untuk pasokan lancar, baik yang subsidi maupun non subsidi,” ujarnya.

Menurut Yamin, pembelian gas subsidi dibatasi sesuai domisili warga. Untuk itu, masyarakat yang  membeli elpiji 3 kg perlu menunjukkan kartu identitas saat pembelian.

Begitu juga penambahan kuota akan ditambah, mengingat hal tersebut untuk mengantisipasi terjadinya migrasi para pembeli ke elpiji melon ukuran 3 kg akibat kenaikan harga elpiji non-subsidi ukuran tabung 5,5 kg dan 12 kg.

“Ya usulan kami kalau bisa ditambah pasokannya ke pangkalan, hal ini untuk menghindari kelangkaan gas subsidi,” tutupnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version