BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Gas metana yang dihasilkan dari pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar Balikpapan dimanfaatkan masyarakat sekitar.

Selain untuk sumber bahan bakar memasak rumah tangga, juga dimanfaatkan untuk sauna atau mandi uap yang dikelola Pegawai Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) TPA Manggar.

Namun Pengelola Sauna Syahril mengatakan, untuk sementara sauna tersebut masih tebatas untuk karyawan maupun masyarakat sekitar. Ada dua kamar yang disedikan untuk mandi uap.

“Yang memanfaatkan karyawan bisa, orang luar boleh juga asal ada rekomendasi dari kepala UPT nya,” ujarnya kepada inibalikpapan.com

Sauna tersebut bahkan sudah ada sejak empat tahun lalu. Agar wangi, pengelola mencampurnya dengan rempah-rempah wangisari yakni jahe, laos hingga jeruk dan sering digunakan.

“Sementara belum dikenakan teribusi alias gratis. Warga sekitar juga gak bayar Mulai 2018 berdirinya,” ujarnya

Sebelumnmya, Pengelolaan sampah di TPA Manggar menjadi gas metana berkat kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dengam Pertamina Hulu Mahakam (PHM)

“Jadi kita liat ada potensi gas metana dari tumpukan sampah yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan rumah tangga warga sekitar TPA,” ujar  Head of Communication Relations & CID PHM Frans Alexander A Hukom

Sampah yang terkumpul di TPA Manggar sebanyak 132 ribu ton per tahun atau 350-400 ton per hari, dari tumpukan sampah ini ada potensi menghasilkan gas metana sebesar 2,2 juta M3 per tahun.

“Nah, pemanfaatan gas metana ini tentunya mampu mengurangi ketergantungan masyarakat di sekitar wilayah Kelurahan Manggar ini, terhadap penggunaan tabung gas LPG 3 kg, dimana satu keluarga bisa sekitar 3 tabung bahkan untuk UMKM bisa 10 sampai 20 tabung per bulan,” ujarnya

Untuk menyalurkan gas metana ke masyarakat dibangun pipa  sepanjang 6.640 meter untuk di distribusika ke rumah-rumah warga sekitar untuk kebutuhan memasak dan lainnya.

Gas metana yang di distribusikan sebanyak 462.680 M3 per tahun digunakan 200 keluarga. Pada tahun ini PHM akan memperluas pemanfaatan gas metana dengan membangun 100 jjalur distribusi.

 Kepala UPTD TPA Manggar Muhammad Haryanto mengatakan, Gas metana dimanfaat warga mencapai 215 KK dari data 2021 dan ini terus bertambah, karena targetnya dengan PHM bisa capai 300 KK.

“Kalau iuran dari kelompok pengelola gas metana dari warga sendiri dibentuk mereka tarik Rp 10 ribu tiap bulannya,” akunya.

Di TPA Manggar dengan luas 45 hektar didalamnya ada fasilitas utama sanitasi refile untuk menumpuk sampah yang masuk ke TPA Manggar luasnya 17 hektar, fasilitas lain ada titik edukasi lingkungan, juga ada kantor dan area TPS 3R,  ada komposting, cafe dan sauna.

“Untuk sauna lebih banyak dimanfaatkan di internal pekerja TPA,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version