BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Geliat IKN tidak langsung berpengaruh pada bantuan pembangunan fisik bagi APBD kota Balikpapan. Pada rancangan APBD 2024 Kota Balikpapan diproyeksikan besaran APBD Rp3,6 triliun. Namun secara tidak langsung pembangunan IKN berdampak ekonomi daerah terutama pada mobilisasi barang dan jasa termasuk orang. Imbasnya, pemasukan hotel dan restoran ikut terdongkrak.

Sekda Muhaimin menyebutkan pendapatan asli daerah untuk APBD kota juga disupport dari pemasukan pajak hotel dan pajak. Pertumbuhan pemasukan dari hotel dan restoran ini tidak lepas kegiatan pembangunan fisik yang masif di wilayah IKN.

Menurutnya geliat IKN masih banyak fokus di wilayah inti pembangunan di Sepaku, Penajam. Muhaimin menyebutkan untuk daerah interline memang belum ada secara langsung. Hanya saja dukungan pemerintah pusat untuk program IKN dan sekitarnya akan disinergikan melalui Bappenas.

“Tentu kan kita usulkan banyak hal misalnya ketersedian air bersih, peningkatan infrastruktur termasuk di dalamnya peningkatan SDM,” sebutnya usai mengikuti rapat paripurna DPRD mendengar pandangan umum fraksi-fraksi DPRD mengenai rancangan APBD 2024, Senin (30/10/2023).

Meski tidak secara langsung kata Muhaimin geliat IKN ikut mempengaruhi ekonomi kota Balikpapan terutama aktivitas barang, jasa dan mobilisasi manusia.

“Alhamdulillah dengan adanya geliat IKN ini PAD dari pajak hotel dan restoran meningkat,” ucapnya tanpa menyebutkan angkanya.

Kota Balikpapan sejak awal hingga kini masih komitmen tidak melakukan penambangan dalam rangka menambah PAD Kota. Fokus Pemkot Balikpapan tetap pada pajak dan retribusi daerah, primadona ada pada pajak hotel dan restoran serta sektor perdagangan dan investasi.

Karena itu pemkot juga menggelar ALKI II Zone Investment Forum 2023 yang mengundang pemda di 11 provinsi mau melirik kota Balikpapan sebagai tempat investasi. Ini adalah upaya pemkot agar Balikpapan dilirik oleh investor baik lokal,nasional maupun luar negeri.

“Kita tidak mungkin tambang tapi kita lakukan bagaimana investasi di Balikpapn lebih banyak supaya beranda utama IKN atau mitra utama IKN. kita harap ada kegiatan-kegiatan sektor swasta yang masuk ke Balikpapan sebagai upaya untuk mensejahterakan daerah dan masyarakatnya,” ujarnya.

Dalam rapat paripurna DPRD diungkap Muhaimin bahwa fraksi-fraksi meminta pemerintah kota fokus pada program perioritas yang tertuang dalam RPJMD 2021-2026. seperti masalah kesehatan, pendidikan dan infrastruktur kota.

“Kedua agar anggaran bisa maksimal sehingga silpanya tidak terlalu banyak. Lebih kesana (pandangan umum fraksi-fraksi). Mudah-mudahan serapan kita di 2023 lebih maksimal sehingga 2024 juga bisa lebih bagus,” ucap Muhaimin.

Besaran APBD 2024 porsi terbesar masih pada bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur kota Balikpapan terutama penanganan banjir.

“APBD Balikpapan tahun 2024 yang baru dibahas antara DPRD dan anggaran Pemkot diperkirakan Rp3,6 triliun. Mandatori spending masih pada bidang pendidikan sebanyak 20 persen, bidang kesehatan 11 persen dan infrastruktur kota terutama penangan banjir dan wajah kota Balikpapan. kita tetap fokus ketiga ini, “tukas Sekda.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version