BALIKPAPAN-Sampai pekan keempat Januari ini sudah ada tiga korban anak-anak meninggal akibat gigitan nyamuk demam berdarah dengue (DBD). Dua anak meninggal ini berada di Kelurahan Telaga Sari dan satu korban bertempat tinggal di Kelurahan Karang Joang.

Dinas Kesehatan Kota Balikpapan bersama walikota, Mupida dan masyarakat pada Minggu besok (31/1/2016) akan menggelar gerakan serentak pembasmian nyamuk DBD dan gentik.

Pembasmian nyamuk dilakukan dengan cara fogging sedangkan jentik dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pemberian abate, gerakan 3M menguras air, menutup tampungan dan mengubur sampah yang dapat menyebabkan berkembangnya nyamuk demam berdarah dengue maupun memelihara ikan cupang.

Kepala DKK Balerina berharap gerakan serentak ini dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat sehingga dapat diharapkan penderita DBD ini mengalami penurunan drastis.

Pada gerakan serentak pembasmian jentik nyamuk DBD ini menjadi sangat penting karena dari jentik ini akan menghasilkan ribuan nyamuk dewasa.

“Kalau nyamuk kita foggin g mati tapi jentik nggak mati . Itu berkembang lagi ribuan. Kita fogging malah membahayakan masyarakat dan hewan lainya. Makanya pada gerakan serentak kami lebih mengharapkan masyarakat mengutakan pembasmian jentik. Pemberian abate, gerakan 3M. Kalau ada jentik di drum, ember berikan abate kalau airnya mau dipakai lagi. Kalau dia sanggup bisa menguras nggak perlu memakai abate,”terangnya.

Selain itu ada cara lain yang mungkin dapat ditempuh masyarakat membunuh jentik yakni memelihara ikan cupang. “Itu juga bagus. Katanya bisa lebih dari 50 jentik mati dimakan satu ikan cupang. Kalau ada yang punya drum isi air masukan saja satu ikan cupang. Itu alternatif-alternatif memberantas jentik nyamuk DBD,” tuturnya.

Sementara pada Jumat kemarin (29/1/2016) sekitar 250 anak SD dan SMP mengikuti kader jumantik anak sekolah di aula pemkot. Anak-anak mendapat pemutaran film mengenai perkembangan, pola hidup nyamuk demam berdarah mulai dari telur, jentik hingga menjadi nyamuk dewasa.
Penyuluh DBD dari DKK Prihato mengatakan langkah efektif membasmi nyamuk DBD ada pada fase jentik.

“Pembersihan jentik harus dilakukan rutin. Sebab pada 9 sampai 10 hari itu adalah daur hidup nyamuk. Makanya ini harus dilakukan berulang-ulang,”tuturnya.

DKK bersama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) juga memiliki rencana aksi pemberantasan nyamuk DBD melalui kartu jentik anak sekolah yang didalam terdapat periode pelaksanaan pembasmian jentik dan laporan pelaksanaan kegiatan.

“Ade-ade juga harus melakukan hal serupa membasmi jentik di lingkungan rumah. Sampaikan kepada teman-teman bahwa nyamuk demam berdarah bisa menyerang siapa saja dan dimanapun.

“Di Balikpapan ada 17 korban meninggal akibat DBD adalah anak sekolah dari jumlah 25 anak yang jadi korban,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version