BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Gubernur Kaltim Isran Noor menyinggung terkait usulan penghapusan provinsi yang disampaikan  Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar.

Isran Noor mengatakan, kemungkinan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) Tahun 2023 bisa menjadi yang terakhir kali digelar.

Karena sebelumnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah mengusulkan penghapusan provinsi agtau jabatan gubernur dalam sistem pemerintahan karena tak terlalu fungsional.

Mungkin saja ini detik-detik terakhir atau tahun-tahun terakhir beradaaan provinsi sebelum dibubarkan oleh Cak Imin (Muhaimin),” ujar Isran Noor dalam sambutanya, di Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (23/02/2023)

Meski begitu dia, mantan Bupati Kutai Timur dua periode itu menyerahkan keputusannya kepada DPR. Karena Muhaimin akan memasukkan usulan tersebut melalui Fraksi PKD di DPR.

“Nasiblah kita kalau nanti provinsi di bubarkan. Tapi apapun nanti hasilnya ya kita lihat,” ujarnya

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) Tahun 2023

Sebelumnya, Presiden Jokowi menuturkan untuk mengubah suatu kebijakan harus melalui kajian yang mendalam dan perhitungan serta kalkulasi yang jelas.

“Semua memerlukan kajian yang mendalam. Jangan kita, kalau usulan itu, ini negara demokrasi boleh-boleh saja tapi perlu semuanya kajian, perlu perhitungan, perlu kalkulasi,” ujar Presiden dalam keterangan pers usai mengunjungi Pasar Baturiti, Tabanan,  Bali, pada Kamis (02/02/2023).

Presiden juga menyebut beberapa hal yang perlu diperhitungkan dan menjadi kajian untuk menghapus jabatan gubernur. Mulai dari tingkat efisiensi hingga rentang kontrol apabila jabatan gubernur dihapuskan.

“Apakah bisa menjadi lebih efisien? Atau nanti rentang kontrolnya terlalu jauh dari pusat langsung ke misalnya bupati, wali kota terlalu jauh? Spend of control-nya yang harus dihitung semua,” ucap Presiden

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version