BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Gubernur Kaltim terpilih, Isran Noor, akan mengevaluasi berbagai proyek yang tak selesai di era kepemimpinan gubernur Awang Faroek. Berbagai proyek tersebut dievaluasi, guna menyesuaikan dengan anggaran atau APBD Kaltim.

“Kalau bisa pakai APBD, mungkin bisa dilanjutkan. Tapi jika mengharapkan ada pengembalian dana atau payback period seperti jalan tol, nah itu bisa secara otomatis,” kata Isran Noor usai menjadi pembicara dalam Simposium III Jaringan Universitas untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia di Swiss-Belhotel Balikpapan, Rabu (12/9).

Pasalnya, dalam simposium itu sempat disinggung mengenai 8 proyek infrastruktur yang diantaranya seperti tol laut. Sementara mengenai kawasan industri Maloy yang juga merupakan proyek era kepemimpinan Awang Faroek baik saat menjadi Bupati Kutai Timur maupun Gubernur Kaltim dua periode, Isran menyebut masih potensial.

“Maloy itu peluang karena sebuah prasarana ekonomi dan bisnis, baik itu dermaga pelabuhannya maupun daratannya. Itu infrastruktur yang bermanfaat dalam geliat pembangunan ekonomi,” ucapnya.

Dalam simposium tersebut, Isran Noor bahkan menyoalkan terkait keadilan pemerintah pusat mengenai Dana Bagi Hasil (DBH) khususnya bagi daerah penghasil dan pengelola sumber daya alam berupa minyak gas. Mengingat kontribusi Kaltim untuk Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB cukup besar.

“Rata-rata kan di atas Rp500 triliun, namun kembali ke daerah kurang dari 4 persen yang disetorkan. Kecil banget kan itu. Ya, artinya, karena tidak terjadi re-investasi swasta yang beroperasi di bidang sumber daya alam yang ekstraktif, yang tidak bisa terbarukan, kita rugi dong, karena industri yang dibangun itu di Jawa,” tegasnya.

Idealnya, lanjut Isran, DBH yang kembali ke Kaltim adalah 10 persen dari nilai PDRB yang disumbangkan. “Kalau yang kembali kan cuma sekitar Rp8 triliun. Itu kecil sekali. Minimal Kaltim ini dapat Rp20 triliun. Seharusnya bisa juga 50 persen dari PDRB,” ujarnya.

Selain menyoalkan DBH, Isran juga mengungkit akan melihat kembali proyek pipanisasi gas ke Semarang yang pernah ditolak Wali Kota Bontang. “Kalau itu bermanfaat bagi rakyat Kaltim, lanjutkan. Kalau nggak ada untungnya, ya nanti dulu,” pungkas Isran Noor.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version