BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB menonaktifkan sementara kepala sekolah (kepsek) dan dua guru yang paksakan pemaksaan pemakaian jilbab pada siswi di SMAN 1 Banguntapan Bantul.

“Satu kepala sekolah dan tiga guru [SMAN 1 Banguntapan] saya bebaskan dari jabatannya, tidak boleh mengajar dulu sambil nanti ada kepastian,” ungkap Gubernur DIY, Sti Sultan HB X dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.com

Sultan menyatakan, kepsek dan guru yang dinonaktifkan tersebut melanggar aturan tentang seragam sekolah yakni Permendikbud Nomor 45 Tahun 2014 terutama di sekolah negeri.  

Pihaknya juga membentuk tim satuan tugas (satgas) untuk melakukan investigasi kasus tersebut. Hasil investasi itu nantinya akan jadi rekomendasi dalam mengambil kebijakan terhadap sekolah.

“Saya menunggu rekomendasi tim [satgas] ya, karena kebijakan itu ada unsur melanggar [aturan] dari keputusan menteri pendidikan, kan [sekolah negeri] tidak bisa memaksa [siswi mengenakan jilbab],”ujarnya

Dia menyayangkan siswi yang menjadi korban diminta untuk pindah sekolah bila merasa tidak nyaman di SMAN 1 Banguntapan. Padahal yang bertanggungjawab atas kasus yang membuatnya depresi adalah pihak sekolah.

“Jadi harapan saya bukan anaknya yang [di]salah[kan], itu kebijakan [sekolah yang] melanggar. Kenapa yang pindah anaknya? yang harus ditindak itu guru dan kepala sekolah yang memaksa itu,” ujarnya.

“Silahkan tim dilihat, [kok] malah yang dikorbankan anaknya suruh pindah. Persoalan itu salahnya sekolah, itu jadi harus ditindak saya nggak mau pelanggaran seperti itu didiamkan,”

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (kadisdikpora) DI Yogyakarta, Didik Wardaya menjelaskan penonaktifkan kepsek dan tiga guru SMAN 1 Banguntapan dilakukan untuk sementara waktu.

Disdikpora sudah berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk memproses kebijakan non aktif keempat guru dan kepsek di SMAN 1 Banguntapan.

“Penonaktifkan dilakukan dalam rangka karena proses belajar mengajar  terganggu kan,” ujarnya

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version