BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Dalam proses usahanya ecoprint IM Pelita tentunya memiliki berbagai teknis pembuatan, sehingga hasilnya yang diperoleh bisa memuaskan dan menarik minat pembeli. 

Inneke mengaku, menggunakan tiga teknik dalam menghasilkan produknya, yang pertama menggunakan teknis basic yakni daun ditata di atas kain kemudian kain tersebut ditutup plastik dan digulung, setelah itu dikukus selama dua jam. 

Teknik berikutnya mirol, yang mana kain dilipat kemudian daun ditata diatas kain yang separuh, setelah dilipat baru ditutup plastik dan digelung untuk kemudian dilakukan proses kukus yang waktunya juga sama dua jam. 

“Untuk yang ketiga ada namanya teknik blangket yang menggunakan dua kain, kain utama diposisikan dibagian bawah kemudian diatasnya ditata daun, setelah itu ditutup kain yang satunya lagi, kemudian direndam dengan pewarna alam, setelah itu ditutup plastik dan diproses kukus juga sama dua jam juga,” kata Inneke. 

Inneke menambahkan, untuk kain dasarnya yang berwarna putih itu dicuci dengan sabun cuci yang tidak mengandung pemutih gunanya menghilangkan kotoran kain, selanjutnya dikeringkan dan dilanjutkan proses  mordan untuk meningkatkan daya serap kain terhadap pewarna alam dan warna dari daun-daun yang dipakai supaya lebih melengkat, setelah mordan baru dilanjutkan ke proses ecoprint.

Setelah melalui proses kukus, kain tersebut dibuka dan dijemur selama kurang lebih 7 sampai 14 hari tergantung cuaca, proses selanjutnya kain tersebut tidak bisa langsung dipakai atau diolah, tapi dibilas kembali sampai air bilasan benar-benar bersih dan tidak berwarna lagi. 

“Kemudian dijemur lagi sekitar seminggu, kain mengering dan siap digunakan untuk prodak membuat pakaian jadi,” akunya. 

Makanya dengan prosesnya yang sangat lama, sulit, eksklusif harganya juga relatif, tapi kalau pembeli itu tahu proses pembuatan ecoprint itu seperti apa yang membutuhkan durasi waktu tidak sedikit, sehingga harga itu sesuai. Harga kain ecoprint juga tergantu dari jenis kainnya.

“Ada yang dari kain katun, linen dan sutra, rata-rata harganya di atas Rp 400 ribu tergantung teknis yang saya gunakan, kalau dari kulit domba buat tas ter gantung dari besar dan kecilnya rata rata tas kulit domba di atas Rp 750 ribu, kalau dompet Rp 300 hingga 750 ribu,” jelasnya.  

Kelebihan dari produk IM Pelita juga mengikuti perkembangan zaman, bisa digunakan semua kalangan, karena produk yang dihasilkan tidak ada kembarannya dimana-mana, sehingga masyarakat menyukainya karena nyaman dan stylis saat dipakai. 

(bagian 3/habis)

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version