MARANGKAYU, Inibalikpapan.com – Seorang guru di Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kertanegara (Kukar) membuat Pembelajaran Karakter Tentang Hidup Rukun. Dia adalah Nanang Nuryanto Guru SD Negeri 021 Marangkayu.

Melalui pembelajaran daring  mata pelajaran Pendidikkan Kewarganegaraan (PKN), siswa diajak memahami materi tentang manfaat kerukunan. Kemudian kerukunan diaplikasikan  melalui video, lalu dikirim ke grup whatsApp Paguyuban Kelas V.

Menurut Nanang, kerukunan terbentuk karena adanya rasa saling menyayangi, menghargai dan memahami antar sesama manusia, baik di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan keluarga.  Manfaat dari kerukunan, terciptanya suasana aman,damai dan tentram.

Kemudian, setelah menonton video kerukunan, lalu guru memberikan pertanyaan kepada para siswa dan terjadi interaksi. “Bagaimana kerukunan yang terjadi di rumah kalian?’’ Siswa menjawab secara bergantian dalam pertemuan daring.

Selanjutnya guru menugaskan kepada siswa untuk membuat gambar contoh hidup rukun yang dia lihat di lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar. Siswa mempresentasikan makna dari gambar yang mereka buat berdasarkan materi kerukunan.

Muhajidin salah satu anak didik Nanang, pelajar kelas V, dia mengambarkan tentang kegiatan di depan rumahnya, lalu mempresentasikan makna gambar yang dia buat dalam bentuk video.

‘’Manfaat hidup rukun dapat dibangun dengan komunikasi yang baik,manusia membutuhkan orang lain karena mereka adalah mahluk sosial,” ujarnya Muhajidin.

Begitupun dengan Rafi, yang juga anak didik Nanangt, dia berpendapat bahwa hidup rukun dapat terbentuk dengan saling menyayangi dan menghormati walaupun berbeda suku dan agama.

Berbagai ragam pendapat yang diutarakan oleh siswa kelas V dalam pembelajaran tentang hidup rukun. Hal ini menandakan bahwa mereka telah memahami makna dari hidup rukun yang mereka temukan dalam lingkungan masyarakat dan lingkungan keluarga.

Kata Nanang Kemampuan siswa dalam menemukan kebiasaan baik hidup rukun dalam keluarga merupakan bentuk pendidikan karakter yang ditanamkan. Diharapkan siswa dapat merefleksi diri dan menerapkan karakter yang diharapkan dari pembelajaran tersebut.

Siswa mengirim foto gambar,kesimpulan dan video mereka ke whatsApp grup Paguyuban kelas. Kegiatan pertemuan secara daring berlangsung dari jam 09.00-09.30 Wita setelah itu siswa mengerjakan tugas dan mengumpul tugas tersebut sampai batas waktu jam 21.00 Wita.

Windari, salah satu orangtua siswa mengapresiasi metode pembelajaran yang dilakukan Nanang. Karena siswa tidak hanya terus-terus mengerjakan soal. “Jadi anak dapat berkembang keterampilannya dalam hal bicara dan membuat video,” ujarnya.

Kegiatan pembelajaran tersebut, mengunakan metode pembelajaran aktif MIKIR yang diusung Tanoto Foundation.  Karena membuat orang tua terlibat dan siswa aktif melakukan kegiatan yang diperintahkan guru.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version