BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com  – Pemerintah Kota Balikpapan akan melakukan modernisasi Pasar Pandansari.

Terkait itu, Dinas perdagangan (Disdag) Balikpapan beserta instansi terkait lainya serta para unsur lainya yang terlibat juga kerap menggelar rapat untuk dilakukan revitalisasi pasar tersebut.

“Terakhir kami sudah rapat dengan seluruh pedagang baik basah maupun kering.

Pasar Pandansari itukan rencana kami akan melakukan penataan tahun 2024, itu penataan dan penertiban,” kata Kepala Disdag Balikpapan Haemusri Umar saat ditemui wartawan, Jumat (10/11/2023).

Sejauh ini, kata Haemusri pasar itu belum terlihat wujudnya mengingat pedagang berjualan di luar area pasar.

“Saya harapkan pedagang itu masuk jadi wujud pasarnya itu terlihat jadi jangan lagi berjualan di depan pasar, yang punya blok bisa di tempati bloknya,” harapnya.

Menurutnya, yang di luar pagar area pasar itu merupakan kewenangan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan dari Disdag yang berada dalam kawasan pasar.

“Makanya kami juga gandeng Satpol PP untuk peneriban nantinya, jadi tidak boleh lagi ada PKL yang bersileweran di luar itu, saya harap yang punya blok,” ungkapnya.

Kondisi itu tentu menimbulkan akibat.

“Jadi gak bisa lihat mana pasar basah dan pasar kering, maka nanti akan lakukan zonasi, itu penting agar segmen usaha masing-masing,” jelasnya.

Kemudian jika pedagang beralasan tidak mau menempati lantai dua karena minim pembeli, dia juga akan mencarikan solusi. Di sisi lain, lantai dua itu akan dirancang khusus untuk kuliner.

“Jadi pasar basah kering dibikin zonasi di lantai satu, lantai dua kuliner, dan lantai tiga fasilitas pemerintah seperti musala dan kantor,” sebutnya.

Selain itu, pihaknya juga mengupayakan untuk membangun areal parkir di lantai dua sebagai solusi berikutnya.

“Tahun 2024 saya coba anggarkan untuk parkir di lantai I dan II mudahan mencukupi anggaranya,” tutupnya.

Sementara, untuk konsep pembangunan atau penataan masih disusun sebagai program jangka menengah.

 “Kami harus kolaborasi dengan OPD terkait. Misalnya, Dinas PU yang mengurus area bahu jalan. Rambu-rambu lalu lintas dengan Dishub. Kemudian, DLH terkait composting,” bebernya.

Program ini bersifat gotong royong. Dinas Perdagangan telah melakukan rapat konsolidasi program bersama OPD terkait. Nantinya, aksi penataan ini berjalan pada 2024. Tentu yang utama terkait perbaikan prasarana, sarana, dan utilitas (PSU). 

“Pasca-kebakaran 2016 belum ada perbaikan pada lantai dua dan tiga Pasar Pandansari,” tuturnya.

Pihaknya sedang mendiskusikan konsep mana yang terbaik agar semua pedagang patuh masuk ke pasar. Nantinya, akan tertuang dalam detail engineering design (DED). 

“Misalnya, kami akan membuat lahan parkir, pengadaan lift barang, dan akses-akses yang perlu dibongkar,” sebutnya.

Apabila DED sudah selesai, baru dapat diketahui nominal kebutuhan dalam rancangan anggaran biaya. Namun, untuk pembangunan juga harus menyesuaikan kemampuan anggaran daerah. Haemusri menjelaskan, pedagang yang terdata resmi 1.090 orang. Total petak di Pasar Pandansari sebanyak 1.600 kios.

Artinya, pedagang masih bisa tertampung. Sedangkan data pedagang ilegal sekitar 450 orang. Dia meyakini, petak yang ada mampu menampung seluruh pedagang. Pihaknya memprioritaskan pedagang legal kembali masuk pasar. 

“Pasar ini perlu penataan ulang. Posisi barat, timur, selatan semua ada area basah dan kering bercampur aduk,” ujarnya.

Padahal seharusnya, pasar harus tertata agar pedagang dan pengunjung saling merasa nyaman. Dia berharap, pedagang memahami hal tersebut. 

“Kami minta kearifan semua pedagang gotong royong agar semua nyaman. Tugas pemerintah hanya menata dan memang perlu waktu. Tapi, kami optimistis akan terealisasi,” tandasnya

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version