BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Naiknya harga kargo hingga 120 persen tidak akan mempengaruhi harga sembako di Kaltim khususnya Kota Balikpapan. Hal itu disampaikan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kota Balikpapan Abdul Hakim Pasaribu.

 “Yang masuk pake angkutan udara itu anak ayam, bisa jadi ayam kita ini berpotensi naik, karena sebagian besar bibit ayam kita ini kita datangkan dari Surabaya pakai angkutan udara,” ujarnya

“Kalau sembako itu rata-rata pakai angkutan laut. Khusus dari Kaltim memang kita banyak dipasok dari luar. Mudah-mudahan angkutan laut tidak mengalami kenakkkan tarif,”

Begitupun cabai maupun sayuran diangkut mmenggunakan kapal laut, sehingga kemungkinan tidak akan naik. Kecuali harga angkut kapal laut naik, baru bisa memicu kenaikkan harga.

“Kalau cabe masih dibawa pakai kapal laut datang dari Sulawesi pakai kapan pinisi-pinisi. Jadi gak pakai pesawat, karna kalau dia pake pesawat ongkosnya jatuhnya mahal,” ujarnya

“Yang pakai pesawat itu dari Medan ke batam itu pakai pesawat cabe. Kalau ke Balikpapan itu bawanya malam sampainya pagi jadi dia masih pakai angkutan laut, cabe dan sayur.”

Dia menambahkan, untuk harga kargo sudah naik sejak 2018 karena harga avtur. Sehingga maskapai menaikkan Surat Muatan Udara (SMU) pada penerbangan domestic.

“Jadi semua perusahaan penerbangan menaikkan tariff SMU, Tarif SMU itu kan seperti tiketnya kargo alasannya karena avtur naik, dolar naik itu yang mereka bilang,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version