BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com –Selain melakukan pemantauan terhadap obat terapi covid-19,  Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)  juga melakukan pemantauan oksigen.

Kepala Kantor Wilayah V Sekretariat KPPU Manaek SM Pasaribu mengatalkan, pantaun dilakukan di wilayah Kalimantan khususnya pada minggu pertama hinga minggu ke empat Juli 2021.

KKPU mengumpulkan data ataupun sampling dari beberapa apotek maupun toko alat kesehatan (alkes) di Kaltim, Kalsel, Kalteng, Kaltara dan Kalteng.

Termasuk juga fasilitas layanan kesehatan dan distributor PBF di Balikpapan maupun Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim. Berikut hasil pemantauan selama bulan Juli

Dari minggu pertama stok oksigen ukuran 1m3 sangat terbatas. Karena stok hanya di fokuskan ke  fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) yakni rumah sakit maupun puskesmas.

Hingga dengan tanggal 27 Juli 2021, ketersediaan stok oksigen di beberapa Toko Alat Kesehatan (Aleks( maupun  apotek bahkan kosong.

Setelah dilakukan tracing melalui marketplace, untuk wilayah Kalimantan tidak tersedia seller yang menjual tabung oksigen ukuran 1m3;

Fasyankes mulai mengalami krisis oksigen. Stok oksigen sangat terbatas sedangkan jumlah pasien covid semakin bertambah;

Berdasarkan informasi dari dari Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, salah satu produsen oksigen  di Kaltim PT Samator dengan kapasitas produksi oksigen perhari sebesar 30 ton.

Sedangkan kebutuhan saat ini sebesar 50 ton. Terdapat kekurangan pasokan oksigen sebesar 20 ton.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim telah berkoordinasi dengan Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) terkait rencana pengambilan oksigen oleh PT Samator dari wilayah tersebut.

Dengan salah satu poinnya adalah mempermudah akses jalur kapal PT Samator untuk mengambil oksigen;

 Selain itu Pemprov Kaltim telah membentuk Satgas Oksigen dan berkoordinasi dengan PT Pupuk Kaltim dan PT Pertamina untuk melakukan pengadaan oksigen karena perusahaan tersebut memiliki kemampuan memproduksi oksigen.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version