Hindia Angkat Kisah Pilu Tragedi 1998 di Lagu Terbarunya Berjudul ‘Kamis’

lirik (kamis) Hindia (Foto: YouTube/Hindia)

JAKARTA, inibalikpapan.com – Baskara Putra, atau terkenal sebagai Hindia, merilis album Doves, 25′ on Blank Canvas pada Senin (24/2/2025). Album ini banyak mengangkat kritik terhadap isu sosial yang masih menjadi persoalan hingga kini.

Dari 16 lagu dalam album tersebut, satu karya berjudul (kamis) menarik perhatian publik. Tidak seperti lagu lainnya, karya berdurasi hampir lima menit ini tidak diiringi musik. Isinya hanya rekaman suara aktivis Aksi Kamisan, Maria Catarina Sumarsih.

Dalam rekaman itu, Maria Catarina Sumarsih mengenang putranya, Wawan, yang tewas dalam tragedi penembakan mahasiswa oleh aparat pada 1998. Ia menceritakan bagaimana Wawan terkenal sebagai sosok yang menyenangkan dan gemar membaca.

“Wawan itu anak yang menyenangkan. Hobinya membaca. Dia di kamar mandi pun selalu baca koran atau komik atau buku,” ujar Maria Catarina Sumarsih, melansir Suara, jaringan inibalikpapan.com.

Wawan juga terkenal sebagai mahasiswa kritis yang aktif dalam gerakan kemanusiaan. Saat demonstrasi berlangsung, ia terlibat sebagai relawan yang membantu mahasiswa terluka.

Pada suatu momen, Wawan berusaha menolong seorang mahasiswa yang tertembak di halaman Kampus Atma Jaya, Jakarta. Saat itu, ia sudah mendapat izin dari aparat untuk memberi pertolongan. Namun, ketika hendak mengangkat korban, ia justru kena tembak hingga tewas.

“Sekitar jam 3 sore, aparat masuk Atma Jaya. Ada korban yang jatuh, Wawan kasih tahu. ‘Pak, itu ada korban. Boleh ditolong atau tidak?’. Tentara itu mengatakan, ‘Boleh, silakan’. Kemudian Wawan mengeluarkan bendera putih, dilambai-lambaikan. Tetapi pada saat Wawan mau mengangkat korban, justru Wawan ditembak,” papar Maria Catarina Sumarsih.

Belum Dapat Keadilan

Hingga kini, Maria Catarina Sumarsih belum mendapatkan keadilan atas kematian putranya. Hal ini yang mendorongnya untuk terus hadir dalam setiap Aksi Kamisan sebagai bentuk perlawanan dan solidaritas terhadap para korban pelanggaran HAM.

Keberanian Hindia mengangkat suara keluarga korban penembakan 1998 mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk organisasi KontraS. Mereka bahkan mengunggah ulang video lirik lagu (kamis) di akun X resmi mereka.

“Kenangan akan Wawan yang menjadi api semangat dan kemudian menjelma serupa cinta kasih kepada sesama manusia lewat Aksi Kamisan oleh Ibu Sumarsih. Kamis di Doves, mixtape karya Hindia. Jangan diam! Lawan,” tulis akun tersebut.

Dalam proses perekaman, Baskara Putra bertemu langsung dengan Maria Catarina Sumarsih. Ia hanya menggunakan ponsel pribadinya untuk merekam suara sang aktivis, memperkuat kesan intim dan autentik dalam karya tersebut.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses