BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Laju inflasi di Kota Balikpapan hingga akhir tahun 2019, diproyeksi akan terkendali sekitar 2,5 persen (ytd).  Proyeksi tersebut, sejalan dengan angka inflasi kalender hingga November 2019 kemarin, sekitar 1,19 persen.

“Proyeksi itu juga terlihat pada tahun ini tidak banyak kebijakan penyesuaian harga. Sehingga inflasi tidak bergejolak. Seperti BBM subsidi tidak naik, dan lainnya,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Bimo Epyanto

Dia menjelaskan, inflasi tahun ini cykyp terkendali karena masyarakat tidak lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. Dimana masyarakat lebih memilih untuk menahan konsumsi. Sehingga hal itu berimbas postif pada laju inflasi yang melambat.

“Artinya permintaan masyarakat tidak begitu tinggi dari tahun sebelumnya. Misal pada akhir tahun ini ini libur lebih memilih jalur darat atau laut dibandingkan udara,” ujarnya.

Kata dia, meski pertumnbuhan ekonomi belum sepenuhnya pulih namun mendapat respon positif.  Termasuk juga kebijakan pemerintah menerapkan BBM satu harga di seluruh Indonesia juga mendorong terkendalinya inflasi suatu daerah.

“Mungkin saja masyarakat mengurangi konsumsi barang yang tahan lama. Kebutuhan pokok permintaan sesuai,” ujarnya.

Senada Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan juga menilai indlasi masih akan terkendali hingga akhir tahun berada pada batas bawah atau 2,5 persen. Karena juga berbagai upaya dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

“Masih akan terkendali. Karena beberapa upaya yang dilakukan, seperti pembagian bibit lombok, harga tiket yang turun juga menahan laju inflasi,”  ujar Kepala BPS Kota Balikpapan Ahmad Zaini.

Pada tahun sebelumnya, inflasi pada bulan Desember 2018 sebesar 3,13 persen dan inflasi Year-on- Year Kota Balikpapan sebesar 3,13 persen.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version