BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Desa-desa di Kaltim mengeluhkan minimnya infrastruktur. Hal itu membuat warga desa tak bisa memaksimalkan potensi sumber daya alam (SDA) yang ada.

Seperti yang disampaikan Kepala Desa Loa Duri Ilir Kabupaten Kutai Kertangera (Kukar) Fakhri Arsyad. Di wilayahnya ada tiga air terjun yang harusnya dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan

Menurutnya, air terjun yang ada bisa dimanfaatkan untuk menjadi salah satu tujuan pariwisata di Kukar. Termasuk membuat air mineral kemasan. Sehingga bisa berdampak pada pendapatan warga.

“Ada tiga air terjun, ada dua potensi yang bisa dimaksimalkan, satu untuk air minum kemasan, satu utuk wisata,” ujar Fakhri.

Dia mengungkapkan, keuntungannya bahkan bisa mencapai miliaran dalam satu tahun. Hanya saja, mereka tidak bisa merealisasikannya karena jalan menuju ke lokasi air terjun belum ada.

“Uag Air minum kemasan saja kalau kita bisa garap setahun itu desa bisa menghasilkan Rp 6 miliar,” ujarnya.

“Saya bisa presentasekan itu. Dana Desa itu boleh bagun industry itu. Cuma bagaimana kita mau bangun kalau jalan gak bisa,”

Desa Loa Duri Ilir menjadi desa terbaik dan mandiri di Kaltim dengan indeks desa membangun (IDM) 0,8817. Bahkan satu-satunya desa dari Kaltim yang namanya bertengger dijajaran 100 Desa Terbaik Nasional.

Desa Loa Duri Ilir masuk kategori desa mandiri karena sudah banyak mengembangkan dan meningkatkan usaha masyarakat melalui UMKM dari produk lokal yang bisa menghasilkan puluhan juta per bulan.

Mereka membuat pelet ikan, membuat olahan seperti ampalng dari ikan bandeng, berbagai kue yang dibuat dari bahan tepung singkong. Termasuk membuat tas dari sampah plastik yang dikerjakan warga berkebutuhan khusus.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version