BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Ketua KPU Balikpapan Noor Thoha menilai banyak potensi terjadinya sengkata pilwali Balikpapan berupa gugatan baik dari peserta maupun dari partai politik.
Apalagi, KPU sebagai obyek gugatan menilai ada beberapa ruang atau potensi gugatan terjadi yakni pada muara putusan Kpu, Produduk Hukum KPU seperti berita acara, proses verifikasi, keputusan KPU soal calon peserta.
“Kareana kpu sebagai onyek ynag digugat dalam halterjadi sengketamaka kpu menjabar seluruh potensi-potensi dimana teman-teman bawaslu potensi itu karena itu menjadi pengawasan mereka dan teman KPU potensi itu jadi kehati-hatian,” kata Noor Thoha saat sosialisasi penyelesaian sengketa yang diselenggaran Bawaslu Balikpapan, di Hotel Tjokro Balikpapan, Sabtu (15/2/2020).
Noor juga menghimbau agar seluruh peserta pilkada atau pasangan calon agar tertib dilakukan terutama tahapan-tahapan yang harus diikuti.
“Obyek gugutan itubermuara pada putusan KPU bermuara pada produk-produk hukum KPU,”ujarnya.
“gugutan yang palin rentan putusan pencalonan. Orang itu setengah mati mengumpulkan dukungan,orang setengah mati mencari dukungan partai kok tiba-tiba kpu memutuskan Ini jadi titik rawan bagi KPU. oleh Karena itu pemahaman antara KPU dan peserta itu menjadi wajib, KPU menguasai regulasi, mereka paham juga sehingga klop dan ujung legowo. Itu penyelesaian yang elegan,” tandasnya.
Karena itu KPU semaksimal mungkin melakukan sosialisasi setiap tahapan pilwali yang telah disusun berdasarkan jadwal. Bahkan untuk sosialisasi syarat dukungan calon dilakukan dua kali baik lewat media, web maupun even-even yang digelar KPU.
“Dalam hal dalam perjalanan ada pihak yang kecewa kepada KPU, cara inilah yang diberi ruang oleh UU mereka bisa melkukan sengketa dan putusan sama-sama bisa diterima,” tandasnya.
Dalam sosialisasi ini dihadiri komisioner KPU lainya, jajaran Bawaslu Balikpapan, masyarakat, media, pemerhati demokrasi dan perwakilan pemerintah kota, kepolisian dan TNI.
Comments
comments
