BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah provinsi merencanakan pemulangan 227 jiwa warga eks Gafatar di Samboja Desa Karya Jaya RT 01 Kertanegara pada tanggal 26 Januari 2016. Informasi ini telah diketahui oleh masyarakat di sekitar Desa Karyajaya termasuk juga warga eks Gafatar asal Sulawesi.

Paino ( 56) warga RT 06 Desa Karya Jaya atau yang berada sekitar 700 meter dari RT 01 mengatakan informasi yang diperoleh menyebutkan pemulangan warga eks Gafatar dilakukan pada tanggal 26 Januari mendatang. Bahkan katanya sebanyak 7 jiwa sudah meninggalkan lokasi pada Jumat (22/01/2016) sore.

“Mereka dijemput oleh keluarganya untuk pulang kembali ke kampung halamannya. Warga di sini tidak tahu persis tapi memang kami tidak menginginkan mereka warga eks Gafatar tinggal di desa Karya Jaya,” kata Paino ketika ditemui Inibalikpapan.com  Sabtu (23/1/2016) siang.

Menurut Paino tujuh orang ini merupakan satu keluarga dari Sulawesi dan Surabaya. “Mereka memantau dari Surabaya dapat orang Sulawesi lalu diajak kemari. Dia ngaku ada kehilangan keluarganya,” cerita Paino.

Paino yang sudah tinggal sejak 1984 di desa Karya Jaya ini menceritakan pada Jumat kemarin(22/1/2016) warga sekitar melakukan aksi demo damai dan menghendaki ada pemulangan warga itu.

“Mereka bercocok tanam. Mereka menyendiri nggak mau gabung. Punya anak nggak disekolahkan dan kalau memang dia orang Islam kenapa nggak mau shalat Jumat bersama,” tuturnya Paino.

“Warga sini maunya guyublah, kalau ada kegiatan di kampung,” sambungnya.

Kemarin pada pertemuan dengan pemerintah daerah Kabupaten Kukar beberapa hari lalu lanjut Paino, warga eks Gafatar ini akan dipulangkan pada 26 Januari. “27 Januari sudah bersih lah nggak ada lagi aktivitas,” katanya.

Satu sungai yang dihubungkan dengan jembatan darurat mengisolir warga eks Gafatar Samboja.(foto: andi)
Tim Inibalikpapan.com ketika berada di atas jembatan darurat yang berada di satu sungai yang mengisolir warga eks Gafatar Samboja.(foto: andi)

Pernyataan berbeda disampaikan oleh Kasiman warga RT02 desa Karya Jaya
Tinggal sejak tahun 1972. Lokasi rumahnya sekitar 300 meter dari areal pertanian warga eks Gafatar atau tepat berada di belakang rumahnya.

“Selama ini nggak ada masalah dengan keberadaan mereka. Bertani aja mereka. Garap tanah itu tapi tanah sini sudah ada surat semua,” kata Kasiman (69) asal Cilacap ini.

Kasiman sehari-hari bertani dan membuat pupuk kandang. Diapun mengetahui keberadaan warga eks Gafatar baru-baru ini. “Ya sekarang ini tapi nggak ada apa-apa,” tukasnya.(andi)

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version