KUKAR, Inibalikpapan.com – Kabupaten Kukar, Kaltim menjadi daerah di Indonesia yang kini dijajaki untuk menjalin kerjasama dengan investor Hongkong.

Investor dari UN World Global Village Limited yang menawarkan kerja sama membangun smart city di Kawasan Kutai Kartanegara.
Hal ini terungkap dalam pertemuan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edy Damansyah dengan investor UN World Global Village Limited di Kantor Bupati Kukar, Senin (25/2/2019).

Bahkan mereka siap menginvestasikan dana sebesar U$S 200 miliar untuk pembangunan smart city yang membutuhkan lahan seluas 500 hektar.

Bupati Kukar Edy Damansyah menyambut baik semua pihak yang ingin membuka kerja sama di Kukar. Selama ini banyak pihak dari perusahaan baik itu, PMA (Penanaman Modal Asing) maupun PMN (Penanaman Modal Nasional) yang sudah berinvestasi di Kukar. Baik itu sector migas, batu bara, perkebunan kelapa sawit, karet dan kehutanan.

Edy menjelaskan, masih ada beberapa potensi di Kukar yang menjadi unggulan, antar alain di sector perikanan, kemaritiman, yang belum dikelola dengan baik. Dan belum ada pihak-pihak yang serius yang mau berinvestasi dibidang-bidang tersebut.

“Selama ini kami sering menerima kunjung dari Tiongkok, mengatasnamakan BUMN China, setelah presentasi tidak ada follow up-nya. Kami berharap yang ini bisa mewujudkan investasinya. Karena pada dasarnya kami terbuka setiap investasi di Kukar,” kata Edy.

Menurut dia, Kukar termasuk dalam 100 kabupaten di Indonesia yang ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk membangun smart city. Kukar sedang berusaha mewujudkan sistem pemerintahan yang berbasis IT atau pelayanan masyarakat dengan IT.

“Namun kami berharap setiap PMA yang ingin berinvestasi di Kukar mengikuti prosedur dan aturan yang ada di Indonesia. Pemerintah daerah memiliki keterbatasan kewenangan sehingga PMA juga harus mengurus persyaratannya di BKPM Pusat,” jelas dia.

President UN World Global Lu Jin Ping mengatakan kabupaten Kukar menjadi project pertamanya di Indonesia karena perusahaannya sedang mengembangkan investasinya di Kawasan Asia.

“Kukar saya kira memiliki potensi untuk dibangun smart city yang berwawasan IT (Ilmu Teknologi) yang tidak merusak alam. Jika di Kukar sudah dibangun, saya berharap bisa dibangun smart city lainnya di Kalimantan ini,” kata Lu saat pertemuan dengan Bupati, kepala dinas dan para asisten.

Kota mandiri itu akan dibangun berbagai fasilitas mulai dari rumah sakit, sekolah, kampus, pabrik, jalan, perumahan, hingga dermaga pelabuhan untuk arus transportasi laut.

“Oleh karena itu kami berharap kota mandiri itu dibangun di kawasan pesisir karena ilmuwan kami akan membangun listrik dari energi air laut,” ujarnya.

Untuk pengembangan kota Mandiri ini dibutuhkan lahan antara 300 hingga 500 hektare. Pembangunan itu akan melibatkan masyarakat setempat dan para ilmuwan dari luar negeri yang akan membagikan ilmunya kepada masyarakat.

“Kami akan menginvestasikan dana US$ 200 miliar untuk kota Mandiri di Kukar ini. Biaya tersebut di luar biaya pembebasan lahan yang juga menjadi tanggung jawab kami,” ungkapnya.

Lu menjelaskan, UN World Global Village Limited adalah perusahaan multi international, yang berkantor pusat di Hongkong. Selama ini mereka sudah membangun smart city di Amerika, Eropa dan beberapa negara Asia.

“Di Malaysia sedang dibangun smart city di Kawasan Long Palai senilai US$ 500 miliar,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version