JAKARTA, inibalikpapan.com– Jasa Raharja bersama Kejaksaan Agung menggelar Diskusi Kelompok Fokus (FGD). Kali ini tajuknya “Risiko Penyimpangan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Umum dan Lalu Lintas Jalan yang Merugikan Keuangan Negara dan Perekonomian Masyarakat.”
Mereka menggelar FGD di Ballroom Kantor Pusat Jasa Raharja pada Rabu (27/03/2024). Sumurung P. Simaremare, Koordinator D Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen, serta Rimawan Pradiptyo, Ahli Ekonomi UGM & Komisaris Independen Jasa Raharja memimpin FGD itu.
Para peserta terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi Jasa Raharja, Kepala Unit Kerja Kantor Pusat, dan seluruh kepala cabang. Mereka aktif berdiskusi secara hybrid.
Harwan Muldidarmawan, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Jasa Raharja, mengungkapkan tujuan dari FGD ini. Ia bilang FGD ini untuk memberikan tambahan wawasan. Utamanya terkait penugasan perusahaan dalam menjalankan program perlindungan dasar sesuai UU 33 & 34 Tahun 1964.
Beragam topik penting dibahas dalam diskusi ini. Salah satunya adalah pemahaman lebih mendalam mengenai risiko-risiko yang mungkin muncul dalam manajemen dana pertanggungan wajib.
Menurut Harwan, dana ini menjadi fokus utama dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat. Khususnya ketika dalam situasi kecelakaan penumpang umum dan lalu lintas jalan. Selain itu, diskusi juga mengupas dampak potensial. Utamanya soal keuangan negara dan perekonomian masyarakat akibat penyimpangan dana pertanggungan.
Penting untuk memastikan bahwa sistem perlindungan yang ada beroperasi secara efektif dan transparan. Serta untuk mencegah penyalahgunaan yang dapat merugikan semua pihak terlibat. Diskusi juga melibatkan pembahasan upaya bersama antara perusahaan, Kejaksaan Agung, dan pihak terkait lainnya.
“Langkah-langkah proaktif diperlukan untuk memastikan bahwa dana tersebut digunakan secara efisien. Dan sesuai dengan tujuannya yang mulia, yaitu memberikan perlindungan dasar kepada masyarakat,” ungkap Harwan.
Comments
comments
