BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com- Jumlah pemotongan sapi di RPH Balikpapan mulai meningkat jelang pertengahan Ramadan ini. Pada Sabtu dinihari sapi yang dipotong sekitar 20 ekor, dengan harga jual di RPH Rp120 ribu perkg.
Diperkirakan pada sepuluh hari, sepekan hingga H-3 lebaran jumlahnya makin meningkat.

Selain itu juga terdapat paguyuban jagal yang akan menentukan harga jual daging sapi segar.

“Jadi kalau mau jual daging ada kesepakatan tidak ada yang sendiri-sendiri. Jadi keluar dari RPH itu satu harga yakni Rp120 ribu perkg. Kalau di pasar itu pelaku pasar itu tergantung mereka yang jual. “Kenaikan harga jual ini juga dilaporkan kepada UPT RPH,” kata Kepala UPT RPH drh Totok Sudarto (26/5/2018).

Pemotongan julmah sapi di RPH bergantung pada permintaan di pasar. Menurutnya tiap –tiap jagal memiliki anggotanya di pasar. “Mereka minta berapa yang kita potong disini,” ujarnya.

Saat ini ada 100 ekor sapi di RPH. Sapi yang datang akan dipotong sekitar 3 hari kemudian dari masing-masing pemiliki sapi. “Masuk senin-kamis, kamis kita potong. Awal puasa masih sedikit permintaan hari pertama 4 ekor terus naik 10 ekor, 15 ekor sekarang 20-25 eker perekor. Perekor bisa hasilkan 80 kg daging,”bebernya.
Pada puasa lalu menjelang lebaran, perhari RPH Balikpapan dapat memotong 200 ekor sapi.

“H-2 bisa capai 200 ekor. Tahun-tahun sebelumnya capai 300 ekor. Itu untuk Balikpapan saja,” ungkapnya.

Dia memperkirakan pada hari menjelang H-3 biasanya permintaan daging makin tinggi sehingga perharinya bisa memotong 80 ekor perhari.

“Kenaikan signifikan pada hari-hari menjelang lebaran. Sapi itu datang dari Palu, nanti bisa ambil di NTT yang basecamp di Samarinda. Jadi ngak perlu didatangkan cukup di Samarinda. Itu 1 ekor dihitung perkg hanya 40 ribu,” jelasnya.

Di kawasan RPH ini, terdapat 10 penjagal atau pemilik sapi yang tiap malam melakukan pemotongan berdasarkan permintaan pasar. Namun menurut Totok, jumlah sapi yang dipotong di RPH tiap tahun menurun seiring makin banyak daging sapi alternative seperti ada daging beku yang masuk dipasok pasar modern dan Bulog.

“Sekarang sudah banyak alternative. Dari bulog saja sekian ton artinya pilihan lebih murah sekarang kita di pasar ada dua pilihan mau beku atau segar. Kompetitor disini ya daging beku itu. Dulu 2009 sebelum ada daging beku, di RPH pemotongan bisa 60 ekor perhari karena tidak ada saingan. Sekarang makin menyusut karena banyak altenatif masyarakat beli daging,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version