BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Provinsi Kalimantan Timur dinilai masih memiliki potensi untuk peningkatan produksi minyak dan gas dimas yang akan datang. Hal itu dinyatakan oleh SKK Migas bahwa tahun 2019, provinsi ini dibanjiri oleh investasi migas dengan total investasi sebesar Rp200 triliun.

Kepala SKK Migas Dwi Soedjipto menjelaskan beberapa proyek yang akan membanjiri Kaltim adalah proyek Merakes yang dipegang oleh Eni Indonesia dengan investasi Rp65-70 triliun. Selanjutnya penyelesian POD IDD (Indonesian Development Deep Water) yang dilakukan Chevron.

“Mudah-mudahandi minggu kedua April kita bisa menuntaskan. Itu investasinya kurang lebih Rp75 trilun akan masuk ke Kaltim. Insyaallah Kaltim akan kebanjiran dibidang hulu migas,” ucapnya usai meresmikan jaringan gas di Balikpapan.

Dengan peralihan sejumlah wilayah kerja oleh Pertamina seperti Blok Mahakam telah dipegang PHM, Eastkal oleh PHKT, blok sanga-sangat dari Chevron oleh Pertamina, pihak terus berupaya meningkatan produksi.
SKK pun telah mengundang Pertamin dan meminta agar tidak terjadi penurunan produksi migas .“Kami tidak mau produksi gas turun seperti satudua tahun yang datang,”.
“Begitupula dengan sanga-sanga setelah diambil dari Vico sekarang dioperasikan pertamina. Kita tidak mau terjadi penurunan seperti satu tahun terakhir ada penurunan produksi. Ini yang akan kami terus genjot,” bebernya.

Selain itu, menurutnya PHM sudah menyetujui untuk Blok Mahakam tahun ini ada pengeboran 180 sumur. Begitupula Sanga-Sanga akan ada tambahan investasi cukup besar untuk mengembalikan produksinya.
Pengambilalihan proyek migas dari semula asing ke Pertamina disebutkannya memberikan dampak yang positif bagi masyarakat kaltim pada umumnya.

“Pasti tenaga kerja Pertamina orangnya Indonesia pasti. Dalam empat tahun terakhir tenaga kerja asing turun dari 3,5 persen jadi 1,3 persen . itu menandakan investor asing sudah percaya kemampuan orang Indonesia,’ ujar Dwi Soedjipto.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version