BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — PLN Unit Induk Wilayah Kaltimra mencatat kebutuhan listrik di wilayah Ibu kota negara di PPU dan Kukar mencapai 190  megawatt (MW).

Untuk kebutuhan ini, PLN dipastikan tidak membagun pembangkit baru namun dipasok dari intekoneksi Kalimantan yang dipastikan sudah bisa terpenuhi dan tercukupi.

Kebutuhan listrik tersebut merupakan kebutuhan suplai listrik untuk mendukung operasional IKN yang menyangkut kebutuhan perkantoran, pelabuhan, bandara dan fasilitas pendukung lainnya di wilayah IKN.

“Kebutuhan listrik sebesar 190 Mega Watt tersebut merupakan kebutuhan yang kami hitung untuk memenuhi kebutuhan IKN hingga tahun 2024 mendatang,”  ungkap General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kaltimra Sigit Wicaksono usai menghadiri kegiatan kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI dalam rangka peninjauan ibu Kota Baru di Hotel Grand Cokro Balikpapan, Kamis (05/12/2019).

“Suplai listrik untuk IKN akan dipenuhi dari sistem interkoneksi kalimantan, yang saat ini kondisinya sudah surplus listrik,” sambungnya.

Sigit menjelaskan kondisi kelistrikan di wilayah Kalimantan Timur dan Utara saat ini sudah dalam kondisi surplus sehingga diharapkan mampu untuk mencukupi kebutuhan energi listrik di wilayah IKN.

“Kondisi kita saat ini sudah surplus, kemampuan kapasitas kita sudah mencapai 1400 Mega Watt dalam sistem interkoneksi kalimantan, ketika beban puncak kita surplus hingga 200 Mega Watt,” ungkapnya.

PLN lanjutnya juga masih memiliki sekitar 50 pembangkit di luar sistem interkoneksi kalimantan untuk memasok kebutuhan listrik di beberapa wilayah yang masih terisolasi. 

Sigit  menyatakan untuk menunjang ketersedian listrik di wilayah ibu kota negara yang baru, pihaknya tidak akan membangun pembangkit listrik tersendiri yang akan menyuplai ketersedian listrik di wilayah IKN.

Menurutnya  PLN juga ikut mendukung program green city yang ditetapkan oleh pemerintah untuk wilayah IKN yang akan dibangun. Sehingga wilayah IKN yang baru akan benar-benar  bebas dari polusi.

“Untuk mendukung konsep green city, tidak akan ada pembangunan  pembangkit untuk wilayah IKN, karena  kalau pembangkit bisa menimbulkan polusi di wilayah sekitarnya,” tandasnya.

Sigit menjelaskan pihaknya siap mendukung upaya pemerintah untuk menggunakan energi terbarukan untuk mengurangi dampak lingkungan akibat kegiatan pembangkit listrik, salah satunya dengan memaksimalkan penggunaan bio disel pada sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

“Saat ini kami menggunakan bahan B20 dan akan ditingkatkan menggunakan B50, sehingga dapat mengurangi penggunaan energi fosil,” ujarnya.

PLN juga melakukan kerjasama dengan sejumlah perusahaan sawit dalam memanfaatkan penggunaan cangkang sawit sebagai bahan bakar pembangkit listrik hingga membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya di wilayah yang berada di pedalaman dan terisolir. 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version