BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kebutuhan rumah (backlog) di Kota Balikpapan mencapai 12 ribu unit. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Balikpapan Ketut Astana.

Menurutnya, pada 2018 sebanyak 3 ribu unit rumah dibangun dari target 5 ribu unit. Rumah yang dibangun merupakan bagian dari program Pemerintah Pusat karena subsidi.

“Kebutuhan rumah itu setiap tahun itu dipenuhi secara bertahap. Tapi berdasarkan backlog tercatat ada 12 ribu unit, dan tahun 2018 telah terbangun 3 ribu unit,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, hingga 2024 pemerintah berupaya untuk memenuhi kebutuhan rumah di Kota Balikpapan. Karena tahun ini targetnya sebanyak 3 ribu unit rumah terbangun.

“Dipenuhi itu kalo developernya tetap komitmen, karena konsumen juga masih lesu untuk permintaan menengah ke atas. Sehingga permintaan yang tinggi adalah rumah subsidi,” ujarnya.

Sementara mengenai lesunya minat rumah kalangan menengah keatas atau harga jual diatas Rp 500 juta, kata Ketut, sudah terjadi sejak 2016 lalu, imbas dari terpuruknya ekonomi.  

“Sejak pada 2016 lalu memang turun drastis. Kemudian 2017 juga turun. Nah pada 2018 ini mulai naik tapi tidak signifikan,” ujarnya.

Meski begitu dia berharap, dengan adanya pengembangan kilang atau RDMP nantinya dapat mendorong perekonomian Kota Balikpapan dan berdampak pada bisnis property.

Dia menambahkan, hingga saat ini dari sekitar 200-an pengembang di Kota Balikpapan, hanya sekitar 20-an saja yang aktif, khususnya untuk pengembang –pengembang perumahan elit.

“Itu pun yang aktif kebanyakan yang besar-besar. Seperti developer Balikpapan Baru, Regency, Wika, dan perumahan subsidi di kawasan kilometer 6,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version