BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim terkait banjir yang kerap melanda Kota Samarinda sehingga menganggu aktifitas Bandara Aji Pangeran Tumengung (APT). Seperti yang terjadi, Minggu (09/06), akses jalan menuju bandara yang baru diresmikan itu putus.

“Terkait dengan banjir, kemarin (Jumat) saya sudah berkoordinasi dengan Pemprov  dengan Pak Kadis untuk kemudian juga Kemen PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) di Jakarta kami akan mencari solusi mengatasi banjir tersebut,” ujar Dirjen Perhubungan Udara Polana Banguningsih Pramesti.

Menurutnya, sebelum Bandara APT dibangun telah melalui proses tahapan yang panjang kemudian dinyatakan layak dibangun. Sehingga kemudian Kemenhub mengeluarkan penetapan lokasi (Penlok) untuk pembangunan bandara. Karena untuk pembangunannya seluruhnya menggunakan anggaran daerah atau APBD Provinsi Kaltim.

“APT Pranoto Bandar Udara itu diwujudkan untuk dibangun melalui tahapan yang cukup panjang, salah satunya adalah melakukan evaluasi pelayanan terhadap ada 7 aspek kelayakan. Setelah melalui aspek-aspek tersebut, maka keluar yang namanya penetapan lokasi oleh Menteri Perhubungan,” ujarnya.

“Apalabila sudah mendapatkan penetapan lokasi, otomatis bandara tersebut sudah dinyatakan layak untuk dilanjutkan pembangunannya, itu secara besar. Terkait APT Pranoto ini biayai oleh Pemprov secara keseluruhan,”

Dia mengungkapkan, salah satu pertimbangan hingga akhirnya dibangunnya bandara APT juga karena market share atau pangsa pasar yang dianggap cukup menjanjikkan. Sehingga kemudian, Kementerian Perhubungan memberikan ijin operasi untuk penerbangan maskapai.

“Salah satunya hampir semua market, terutama ada market share yang terkonsentrasi di Samarinda, itu salah satu aspeknya adalah itu. Kemudian yang dinyatakan layak operasi, sebelum di operasikan kami dari Dirjen Perhubungan Udara melakukan verifikasi yang intinya menyetujui terhadap kelayakan bandar udara tersdebut untuk di operasikan,” ujarnya.

“Memang tidak semua bandar udara sempurna untuk bisa dioperasikan  layak , karena kami masih memverikan waktu untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Seperti dilakukan di APT Pranoto pagarnya sudah mulai diselesaikan oleh Pemprov, kemudian Alat Bantu Pendaratan (Airfield Lighting System) tahun ini akan dialokasikan oleh APBN Kementerian Perhubungan,”

“Jadi secara garis besar bandar udara sudah dioperasikan itu, kalau menyatakan layak 100 persen pasti ada keterbatasan, karena bukan hanya di bandar udara APT Pranoto saja. Kami punya 600 bandar udara, kalau dibandingkan dengan bandar udara yang ada di Angkasa Pura I pasti akan berbeda, tapi memang harus dioperasikan karena memang kebutuhan-kebutuhan secara operasional.”

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version