Kemenhub–Korlantas Siapkan Jurus Redam Keramaian Nataru 2025/2026, Tol hingga Pelabuhan Jadi Fokus
JAKARTA, Inibalikpapan.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menyiapkan langkah antisipasi menyeluruh untuk mengendalikan potensi lonjakan mobilitas dan keramaian selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Sinergi lintas sektor ini difokuskan pada pengelolaan lalu lintas, pelabuhan penyeberangan, tempat ibadah, hingga kawasan wisata yang diprediksi menjadi titik rawan kepadatan.
Hal tersebut ditegaskan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam kegiatan Media Gathering Korlantas Polri di NTMC Polri, Jakarta, Jumat (12/12). Menhub menekankan bahwa kolaborasi antarlembaga menjadi kunci utama agar angkutan Nataru berjalan aman dan lancar.
“Harapan kami, penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026 dapat berjalan dengan selamat, aman, dan lancar. Kolaborasi antar lembaga harus terus diperkuat demi pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujar Menhub Dudy, dikutip dari laman Kemenhub.
Dalam forum tersebut, Kemenhub dan Korlantas Polri memetakan sejumlah titik dengan potensi keramaian tinggi selama Nataru. Sedikitnya ada empat sektor utama yang menjadi perhatian, yakni jalan tol dan jalur arteri, pelabuhan dan penyeberangan, tempat ibadah, serta kawasan wisata dan pusat perayaan Tahun Baru.
Menhub Dudy menyebut, koordinasi ini penting agar setiap pemangku kepentingan memahami skenario pengamanan dan pengaturan lalu lintas yang telah disiapkan.
“Ini forum yang sangat strategis, karena seluruh pengawas dan pengelola transportasi Nataru berkumpul untuk menyampaikan apa saja yang sudah dan akan kami lakukan menghadapi lonjakan pergerakan masyarakat,” katanya.
Secara khusus, Kemenhub bersama Korlantas Polri telah menyiapkan empat langkah antisipasi utama. Pertama, rekayasa lalu lintas di jalan tol dan jalan arteri sebagai sasaran utama pengendalian arus kendaraan, terutama pada masa puncak arus mudik dan balik.
Kedua, memastikan kelancaran layanan penyeberangan di pelabuhan, khususnya pada lintasan yang berpotensi padat seperti Merak–Ciwandan–BBJ dan Ketapang–Gilimanuk.
“Penataan antrean, pengaturan akses masuk-keluar pelabuhan, serta koordinasi operasional dengan operator sudah kami siapkan. Termasuk antisipasi terhadap cuaca buruk,” jelas Menhub Dudy.
Langkah ketiga adalah pengamanan tempat ibadah dan pengaturan mobilitas masyarakat saat puncak perayaan Natal dan Tahun Baru. Posko terpadu, tim gabungan lintas instansi, serta personel pengamanan telah disiagakan untuk memastikan aktivitas masyarakat berjalan tertib dan aman.
Keempat, pengelolaan arus menuju dan dari destinasi wisata yang diperkirakan meningkat setelah hari raya. Pengaturan lalu lintas, penempatan petugas di titik rawan, hingga penguatan informasi perjalanan dilakukan agar masyarakat dapat memilih rute dan waktu perjalanan yang lebih aman.
Sementara itu, Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menegaskan bahwa berbagai skema rekayasa lalu lintas telah disiapkan dan akan diterapkan secara situasional sesuai kondisi di lapangan.
“Rekayasa lalu lintas yang mungkin diterapkan antara lain one way, contra flow, buka-tutup jalur, serta pembatasan dan pengaturan angkutan barang di ruas jalan utama,” ujarnya. Kegiatan ini turut dihadiri Direktur Jenderal Perhubungan Darat Aan Suhanan, serta pengamat dan akademisi Dharmaningtyas, Ellen Tangkudung, dan Rocky Gerung. / Kemenhub
BACA JUGA
