Kemnaker-Kemenkop UKM Sinergi Dorong 80 Ribu Koperasi Desa, Target Ciptakan 2 Juta Lapangan Kerja

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) resmi menjalin kemitraan strategis untuk mendukung Program Koperasi Merah Putih, salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto (Foto: Dok Kemnaker)
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) resmi menjalin kemitraan strategis untuk mendukung Program Koperasi Merah Putih, salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto (Foto: Dok Kemnaker)

JAKARTA, Inibalikpapan.com – Pemerintah terus memperkuat agenda transformasi ekonomi kerakyatan. Terbaru, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menandatangani Nota Kesepahaman Bersama untuk mendukung realisasi Program Koperasi Merah Putih, program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Kolaborasi strategis ini menargetkan pendirian 80 ribu koperasi desa dan penciptaan 2 juta lapangan kerja baru secara nasional, terutama di wilayah pedesaan dan kawasan tertinggal.

“Ini bukan sekadar program koperasi. Ini adalah jawaban konkret atas tantangan ketenagakerjaan dan kesenjangan ekonomi desa, sekaligus fondasi bagi ekonomi Indonesia yang lebih berkeadilan,” ujar Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, saat penandatanganan MoU di Kantor Kemnaker, Jakarta, Selasa (8/7/2025).

BLK Jadi Sentral Pemberdayaan Koperasi

Menaker Yassierli menegaskan bahwa Kemnaker akan mengoptimalkan peran Balai Latihan Kerja (BLK) dan BLK Komunitas (BLKK) sebagai pusat pelatihan koperasi. BLK akan disiapkan untuk memberikan:

  • Pelatihan manajemen koperasi
  • Pendampingan intensif
  • Sertifikasi kompetensi bagi calon pengelola koperasi dan pelaku usaha desa

“Instruktur terbaik, kurikulum aplikatif, hingga sertifikasi resmi akan memastikan koperasi tumbuh bukan hanya banyak, tapi kuat dan profesional,” tegas Yassierli.

Tiga Fokus Kolaborasi Strategis

Sinergi Kemnaker–Kemenkop UKM mencakup tiga pilar utama:

  1. Pemanfaatan Infrastruktur Pelatihan Nasional: BLK dan BLKK sebagai pusat pelatihan koperasi berbasis desa.
  2. Peningkatan SDM Koperasi: Pelatihan instruktur dan pelaku koperasi untuk pengelolaan modern.
  3. Pemberdayaan Komunitas Lokal: Koperasi berbasis potensi desa — petani, pengemudi, kurir, hingga buruh harian.

Koperasi Digital: Solusi Ketimpangan dan Ekonomi Masa Depan

Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa koperasi bukan sekadar lembaga ekonomi, tetapi alat transformasi sosial dan pemerataan pembangunan.

“Kami dorong lahirnya koperasi pengemudi, koperasi pekerja, koperasi digital berbasis aplikasi. Koperasi modern, bukan koperasi seremonial,” ungkap Budi Arie.

Kerja sama ini juga mencakup:

  • Pertukaran data antara Kemnaker dan Kemenkop UKM
  • Penguatan kelembagaan koperasi
  • Pendampingan koperasi baru, terutama di sektor informal

Koperasi Merah Putih: Motor Pertumbuhan Ekonomi Desa

Kemenkop UKM menegaskan bahwa program ini tidak hanya bertujuan memperbanyak koperasi, tetapi memastikan koperasi yang berkelanjutan, sehat, dan memberikan efek domino ekonomi.

“Dari desa, untuk Indonesia. Koperasi Merah Putih adalah strategi jangka panjang membangun ekonomi akar rumput yang berdaya saing dan inklusif,” pungkas Budi Arie.

Dengan dukungan infrastruktur pelatihan, SDM unggul, dan kebijakan lintas kementerian, program Koperasi Merah Putih menjadi pilar penting menuju kemandirian desa, pengentasan pengangguran, dan penguatan ekonomi kerakyatan./Info Publik

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses