BALIKPAPAN-Inibalikpapan.com – Sekitar 5000 orang yang merupakan Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) dan Aliansi Masyarakat Kalimantan Timur memadati gedung Dome, Balikpapan dalam mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-KH. Ma’ruf Amin, Kamis siang (21/3/2019).

Deklarasi ini dihadiri langsung Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, KH. Ma’ruf Amin bersama istri Nyai Wury Estu Handayani yang didampingi istri Walikota Rizal Effendi dan Ketua Muslimat NU Balikpapan Hj Kasriyah.

Ribuan orang sudah menanti KH Ma’ruf sejak siang. Rombongan cawapres tiba di Dome pukul 14.00 wita. Sebelumnya pada pagi hari, KH Ma’ruf menggadakan pertemuan di hotel Novotel dengan ulama dan tokoh agama, dilanjutkan pertemuan di pesantren Syaihona Cholil Sepinggan dan Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan Timur.

Dalam pidatonya, KH Ma’ruf mengatakan ulama pada ajang pemulu, pileg maupun pilkada banyak dicari dan diperebutkan. Dia menganalogikan ulama bagaikan daun salam. Memberikan  wangi yang sedap bagi masakan namun setelah selesai, ulama dilupakan. “Setelah itu selesai wabilahi taufik walhidayah wasalamualaikum warohmatullah hiwabarokatuh,” katanya dihadapan ribuan masyarakat Balikpapan,ulama dan JKSN (21/3/201).

Namun  perlakuan ulama justru berbeda bagi sosok capres Jokowi. Menurutnya ulama tidak diperlakukan demikian. Bahkan ulama dijadikan calon wakil presiden.

“Bapak Jokowi memperlakukan ulama tidak demikian bahkan ulama dijadikan calon wakil presiden. Ini bentuk penghormatan kepada ulama dan santri. Karena itu kaum santri harus optimis dan punya harapan bahwa santri juga bisa berkiprah dimana saja termasuk di pemerintahan,” katanya.

“Karena santri bisa menjadi apa saja bahkan bisa duduk sebagai kepala daerah, wali kota, gubernur, bisa juga wakil presiden. Insyallah. Bisa juga jadi presiden seperti Gus Dur,” sambungnya menyemangati santri.

Dia berharap dari santri juga bisa muncul sebagai tokoh atau pemimpin  daerah baik di Balikpapan atau Kaltim. “Mudah-mudahan ada disini santri menjadi pimpinan daerah,” ucapnya disambut aamiin oleh hadirin.

Dalam  pidato, KH Ma’ruf Amin selain memaparkan hasil kerja pembangunan pemerintah Jokowi-Yusuf Kala, juga menjelaskan mengenai isu-isu yang berkembang di masyarakat seputar hoaks. “Katanya kalau Jokowi memimpin lagi, zina dihalal, kementerian Agama dihapus, azan tidak boleh, pelajaran agama dihilangkan. Itu semua tidak benar,” tegasnya.

Karena itu mantan Ketua Rois Aam PBNU meminta masyarakat tidak boleh mudah mempercayai hoax karena ini akan merugikan bangsa dan memecah belah umat dan NKRI. 

Pada kesempatan sama, Ketua Tim Kampanye Daerah Kaltim Jokowi –Mar’uf, Safaruddin mengajak masyarakat Kaltim untuk memerangi hoax yang memecah persatuan bangsa dan umat.

“Dahulu kita berperang jihad melawan penjajah angkat senjat tapi sekarang ini kita harus perang terhadap hoax. Ayo kita lakukan itu door to door,” ajaknya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version