BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Unjuk rasa mendesak agar Pemkot Balikpapan menggugat pihak yang bertanggung jawab atas tumpahan minyak di teluk akhirnya dilakukan aktivis lingkungan (4/4/2018). Mereka mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Peduli Tumpahan Minyak.

Koordinator aksi, Yudhi TOBS mengatakan, dampak dari pencemaran minyak sudah dirasakan mulai dari tewasnya 5 pemancing saat kebakaran terjadi di teluk hingga matinya biota laut seperti ikan, kepiting dan lumba-lumba.

“Tak hanya biota, produksi para nelayan keramba juga terhenti karena kepiting mereka banyak yang mati. Padahal usaha keramba itu penggerak roda ekonomi mereka,” kata Yudhi disela orasi rekan-rekannya.

Aktivis juga melihat sebaran minyak sudah mencapai 20 kilometer di bibir pantai mulai dari Melawai sampai ke Batakan. Bahkan sudah ada yang masuk ke muara sungai Kariangau di Balikpapan Barat.

“Kami mendesak Pemkot untuk bersama-sama membuat laporan gugatan ke Polda Kaltim karena saat ini Balikpapan sudah ditetapkan darurat lingkungan dan harus ada pihak yang bertanggung jawab,” tegasnya.

Rahmad Mas’ud : Kita Kawal Proses Hukumnya

Sementara itu, Plt Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud dihadapan pengunjuk rasa menjelaskan bahwa Pemkot Balikpapan tidak tinggal diam karena Dinas Lingkungan Hidup bersama BPBD dan instansi terkait untuk melakukan penanggulangan.

“Yang utama saat ini adalah membersihkan tumpahan minyak yang ada di perairan Balikpapan dan kami sudah membentuk tim yang diketuai oleh pihak KSOP. Saya sendiri, pada hari ini kembali turun ke laut. Silakan saja kalau mau ikut mengawasi,” ujar Rahmad.

Rahmad juga menerangkan tragedi yang terjadi pada 31 Maret lalu sudah ditangani Polda Kaltim. “Serahkan kepada aparatur hukum karena pemerintah tidak punya hak untuk menghukumi tapi kami bisa memberikan informasi untuk ditindak secara hukum,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version