BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Dalam pertemuan antara Komisi IV DPRD Balikpapan, Dinas Tenaga kerja, Dispora Budpar, Disperindakop, GM Pertamina dan Ormas Kalimantan di gedung DPRD, Selasa (3/5/2016)., ormas Kalimantan meminta agar Pertamina mengakomodir
Pekerja Lokal, khusus saat proyek perluasan kilang Balikpapan.

Ketua persatuan Ormas Kalimantan Andin Syamsir mengatakan tenaga kerja lokal yang ada tentunya juga memiliki kualifikasi. Menurutnya banyak pemuda-pemuda sarjana yang juga memiliki hasil akademik yang baik.

“Banyak anak-anak dari kita yang memiliki nilai akademik yang baik. Saya harapkan ada perhatian dari Pertamina,” harapnya.
Dia berharap persoalan tenaga kerja menjadi perhatian utama dalam proses rekruitmen.

Sementara Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan Ida Prahastuty meminta Disnakersos melakukan upaya peningkatan SDM masyarakat Balikpapan yang sesuai kebutuhan perusahaan termasuk Pertamina.

“Nah disnaker buka dong pelatihan-pelatihan SDM yang diperlukan perusahaan-perusahaan yang ada di Balikpapan. Ditanya tuh perusahaan apa yang dibutuhkan nah kita lakukan latihan itu,” tandasnya.

Ida menyampaikan apresiasi kepada Pertamina yang secara transparan memberikan kesempatan kepada masyarakat Balikpapan seluas-luas untuk ikut terlibat siapapun mereka yang terpenting memiliki kualifikasi pekerjaan. “Siapun yang memiliki kualifikasi ya ayo bersaing secara sehat cuma diperioritaskan kalau ada orang Balikpapan kenapa harus orang luar. Ini jadi rangsangan bagi orang balikpapan supaya memiliki tenaga-tenaga skill bukan unskill,” katanya.

Dalam pertemuan itu politisi Golkar ini memberikan saran kepada stakeholder terkait seperti Pemerintah kota, bahwa masyarakat ingin berperan kontribusi dalam pembangunan kota.”Artinya tidak boleh lagi dipilah-pilah kamu bukan orang balikpapan atau orang balikpapan. Tidak begitu tapi memberikan kesempatan dan hak yang sama untuk dapat berperan dengan cara bekerja,” ujarnya

Untuk itu Menurutnya perlu ada regulasi yang mengiring anak-anak lokal balikpapan atau Kalimantan atau lainya untuk mendapat kesempatan yang sama.

“Raperda sudah ada tinggal digodok lebih matang dan memasukan kearifan lokal sehingga tidak ada lagi ketidakmerataan dalam memperoleh pekerjaa,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version