BALIKPAPAN, INIBalikpapan.com —Pemerintah Kota Balikpapan melaui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan (Disdikbud) komitmen turunkan angka buta aksara di daerah terebut.

Kepala Disdikbud Kota Balikpapan Muhaimin mengatakan, pihaknya memaksimalkan program pendidikan di sektor non formal.

Program tersebut berupa pengadaan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) setara sekolah negeri pada lima kecamatan, mulai PAUD-TK-SD-SMP-SMA dengan sarana dan prasarana yang sangat memadai. Disdikbud juga memaksimalkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang juga berkembang di Balikpapan.

“Disdikbud telah melakukan banyak program dalam upaya pengentasan buta aksara, salah satunya melalui pendidikan non formal,” kata Muhaimin.

Penurunan buta aksara, kata Muhaimin, juga dilakukan bekerjasama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya. Seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB juga menggalakan kelurahan bebas buta aksara.

“Dinas P3AKB juga mengadakan kegiatan literasi yang juga dirkembangkan oleh kelompok-kelompok masyarakat,” ujarnya lagi.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Dapil Kalimantan Timur, Hetifah Sjaifudian mengapresiasi capaian pemerintah dalam upaya pengentasan buta aksara. Sebagai Anggota DPR RI Dapil Kaltim, Hetifah mengaku turut bangga Balikpapan mendapat penghargaan sebagai kota yang signifikan menurunkan buta aksara.
Meski demikian, Hetifah tetap meminta pemerintah memperhatikan tindak lanjut dari program pengetasan buta aksara.

Buta aksara masih banyak terdapat di daerah T3, sehingga pemerintah harus lebih giat lagi memberantas buta aksara di daerah tersebut.

“Kita patut apresiasi capaian pemerintah dalam menurunkan angka aksara. Tapi perlu juga memperhatikan program pasca buta aksara tersebut. Sejauh mana memberi dampak positif bagi mereka yang telah mengikuti program pengurangan bura aksara”, kata Hetifah.

Hetifah juga mengapresiasi kegiatan Kemendikbud yang akan memberikan penghargaan kepada Pemda yang berhasil menurunkan angka buta aksara secara signifikan pada Hari Aksara Internasional, 8 September nanti.

“Pemberian penghargaan ini akan menjadi motivasi Pemda untuk lebih giat lagi menurunkan angka buta askara,” ujarnya.

Untuk diketahui, berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional BPS tahun 2018, jumlah penduduk buta aksara turun menjadi 3,29 juta orang, atau hanya 1,93 persen dari total populasi penduduk. Pada tahun 2017, jumlah penduduk buta aksara tercatat 3,4 juta orang.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version