BALIKPAPAN,Inibaikpapan.com – Pengerjaan proyek pembangunan pengendali banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal yang dikerjakan PT Fahreza Duta Perkasa kembali menjadi sorotan.
Pengerjaan dua titik proyek yang saat ini berjalan. Yakni, pelebaran drainase Jalan MT Haryono (Global Sport) dan pembangunan drainase di Perumahan Wika tidak mengalami perkembangan yang signifikan.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan, Faridah mengatakan, bahwa pengerjaan proyek tersebut, hingga pekan lalu baru mencapai 1,8 persen. Padahal jika sesuai dengan rencana kerja, progres proyek ini semestinya sudah mencapai 24 persen.
“Minggu pertama bulan Desember kemarin kami sudah memberikan Surat Peringatan (SP) 1 kepada rekanan (PT Fahreza Duta Perkasa). Sebab kontraktor tidak mampu memenuhi target 8,693 persen yang disepakati pada rapat pembuktian pertama atau Show Case Meeting (SCM 1),” kata Farida ketika diwawancarai wartawan, Kamis (22/12/2022).
Ia menyampaikan, saat ini kontraktor pelaksana tengah menjalankan hasil SCM 2 yang dilakukan beberapa waktu lalu. Pada SCM 2, kontraktor kembali diberi tenggat hingga 25 Desember untuk memenuhi target yang disepakati.
“Jika nanti hasilnya tidak mampu memenuhi target, besar kemungkinan kontraktor bakal menerima SP 2 dari Dinas PU. Tapi kami akan melihat dulu, ini kan masih beberapa hari lagi. Nanti kami akan rapat lagi dengan konsultan dan kontraktor pelaksana,” terangnya.
Soal kemungkinan pemutusan kontrak atau SP 3, menurutnya, itu akan jadi opsi terakhir, jika kontraktor kembali tidak bisa menjalankan hasil SCM 3.
Komisi III DPRD Balikpapan sempat menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPU Kota Balikpapan dan PT Fahreza Duta Perkasa serta konsultan. Dalam RDP, disepakati PT Fahreza Duta Perkasa bakal menambah jumlah pekerja, unit alat berat, material hingga jam kerja untuk mengejar progres proyek.
“Memang mereka sempat menambah pekerja, material, unit alat berat bahkan lembur. Tapi hasilnya belum juga maksimal. Saat ini jumlah pekerja di lapangan malah justru berkurang, begitu juga progres pembangunannya juga tidak signifikan,” tuturnya.