BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Membangun konektivitas distribusi pangan antar daerah menjadi hal utama. Hal ini disinggung oleh Wali Kota Balikpapan ketika membuka Pasar Murah Ramadhan di Lapangan Parkir Pasar Klandasan, Senin 3 April 2023.

Hal ini juga yang kemudian menjadi perhatian Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah (Kanwil) V Balikpapan untuk memastikan distribusi pangan berjalan lancar.

KPPU Kanwil V bersama dengan aparat penegak hukum berperan mengambil tindakan yang diperlukan apabila ada hambatan konektifitas perdagangan antar daerah yang merugikan kedua daerah ini.

Hambatan distribusi bisa ditimbulkan berbagai sebab seperti transportasi, permodalan, infrastruktur atau hambatan perdagangan karena kartel, monopoli/monopsoni, oligopoli, maupun hambatan regulasi.

“Kanwil V fokus pada adanya hambatan yang dilakukan oleh praktek persaingan usaha yang pelaku usaha,” ujar Kepala KPPU Kanwil V Manaek SM Pasaribu dalam keterangan tertulisnya

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional harga cabe rawit di Kaltim pada 6 Apil 2023 secara rata-rata Rp 61.050/kg. Sedangkan harga di daerah produksi misalnya di Sulawesi Selatan (Sulsel) rata-rata adalah Rp 31.550/kg.

“Menjadi pekerjaan rumah kita bersama bagaimana agar disparitas harga di Balikpapan maupun di Kaltim secara umum bisa tidak terlampau jauh dari daerah penghasil pangan,” ujarnya

Karena di sisi lain, bagi daerah penghasil sangat mengharapkan adanya buyer potensial dari daerah lain yang dapat menyerap produksi mereka dan memberikan penawaran harga lebih baik pula tentunya.

Karena itu lanjutnya, Kanwil V menyarankan agar kemitraan dapat didorong sebagai salah satu solusi link and match antara kota dan kabupaten di Kaltim dengan daerah lain.

“Para pelaku usaha perdagangan komoditi pokok disini dapat menjalin kemitraan dengan para produsen maupun pemasok komoditi pokok dari daerah yang surplus,” ujarnya

Dengan kemitraan diharapkan ada kepastian kuantitas pasokan, kualitas dan kepastian harga tentunya. Konektivitas distribusi bahan pangan ini dilakukan setidaknya melalui kerjasama atau kemitraan antara G-t-G (Government to Government), B-t-B (Business to Business) maupun campuran keduanya G-t-B (Government to Business).

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version