JAKARTA, Inibalikpapan.com – Untuk memastikan arus kendaraan dan kelancaran kelancaran pergerakan masyarakat di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Kementerian Perhubungan menggelar Pos Koordinasi (Posko) Angkutan Nataru

Posko ini bertujuan untuk melakukan pemantauan dan pengendalian transportasi, serta meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan terkait.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, libur Nataru kali berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena tidak ada pembatasan pergerakan mobilitas masyarakat

Sementara berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kemenhub melalui Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan sebanyak 44,17 juta orang akan bepergian di masa libur Nataru.

“Untuk itu saya minta pelaksanaan Nataru ini dapat dikelola dengan baik, agar penyelenggaraanya selain memperhatikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan, juga tetap mengedepankan aspek kesehatan,” ujar Menhub dikutip dari laman dephub.

Dari hasil survei, moda transportasi yang menjadi pilihan utama masyarakat. Baik kendaraan pribadi,  roda empat dan roda dua. Masyarakat diimbau melakukan perjalanan jauh dengan sepeda motor karena membahayakan keselamatan.

“Agar perjalanan lebih nyaman, moda transportasi publik seperti bus, kereta api, kapal laut dan kapal penyeberangan, dan pesawat, bisa menjadi pilihan masyarakat selain kendaraan pribadi,” ujarnya

Posko Angkutan Nataru telah dimulai 19 Desember 2022 dan ditutup pada 4 Januari 2023. Posko Angkutan Nataru terpusat di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan Jakarta Pusat.

Selain di kantor pusat Kementerian Perhubungan, Pos Pelayanan dan Pos Monitoring juga tersebar di simpul-simpul transportasi di sejumlah daerah.

Sementara kepolisian menyiapkan kurang lebih 166.791 personel Polri yang akan dilibatkan dalam pengamanan rangkaian kegiatan Nataru. Selain itu, Polri juga akan dibantu oleh TNI yang akan menyiapkan sekitar 23 ribu personelnya. Seluruh personel keamanan tersebut akan disebar untuk mengamankan lebih dari 50 ribu objek.

“Ada kurang lebih 56.636 objek yang akan kita amankan terdiri dari gereja, pusat belanja, terminal, stasiun kereta, pelabuhan, bandara, objek wisata, dan objek-objek kegiatan untuk perayaan tahun baru,” ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Kemudian ada ribuan posko yang didirikan untuk pengamanan, pelayanan bagi masyarakat, “Ada 2.629 posko yang kita siapkan terdiri dari posko pengamanan, posko pelayanan, dan posko terpadu,” ujarnya

Terkait pengamanan pada malam Natal, Kapolri mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan TNI, pemerintah daerah, hingga organisasi masyarakat seperti Banser, GP Ansor, dan ormas lainnya untuk mengamankan tempat-tempat ibadah.

“Ini juga menunjukkan bagaimana proses toleransi yang sangat baik yang ada di Indonesia,” imbuhnya.

Kapolri juga akan terus memperhatikan dan memastikan agar harga sembako terkendali pada saat Nataru. Pemerintah baik pusat maupun daerah serta TNI dan Polri juga akan mengawasi peredaran sembako di lapangan.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version