BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com— Liburan Natal dan Tahun Baru, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan selain memberikan pelayanan kesehatan seperti biasa juga memberikan pelayanan di jalur mudik dan lokasi wisata yakni Puskesmas Karang Joang dan Puskesmas Manggar Baru.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan pelayanan di dua lokasi itu untuk membantu pemudik dan masyarakat yang menikmati liburan.

 Karena diperkirakan akan terjadi peningkatan kepadatan atau keramaian.

“Dalam menyambut perayaan natal dan tahun baru kali ini,  kita akan memfokus pelayanan pada titik krusial yakni di kawasan Karang Joang dan Manggar, karena di kedua lokasi tersebut  akan terjadi peningkatan kegiatan masyarakat,” jelasnya (24/12/2019).

Akses jalan Soekarno Hatta merupakan jalur lalu lintas antar kota dan antar provinsi yang banyak dilintasi pemudik. Sehingga akan terjadi kepadatan kendaraan yang juga berpotensi terjadi kecelakaan.

Sedangkan pada libur natal dan tahun baru, DKK bersama instansi lainya  ikut mengawasi dan membantu masyarakat  mendapatkan pelayanan kesehatan di sekitar lokasi tempat wisata Pantai Manggar. Lokasi ini juga diperkirakan akan mengalami peningkatan jumlah pengunjung.

 “Kami juga akan bangun posko di lokasi pantai manggar, sehingga dapat lebih meningkatkan pengawasan terhadap  terhadap kejadian sebagai langkah agar kita cepat melakukan tindakan  penanganan,” ujarnya.

DKK juga sebut Dio panggilan akrabnya akan menyiagakan  lima Puskesmas 24 jam untuk memberikan kenyamanan kepada seluruh masyarakat dalam libur menjelang natal dan tahun baru.

Pelayanan akan dimulai pada mulai 23 Desember (H-2) hingga 1 Januari 2020.  Lima puskesmas 24 Jam itu yakni Puskesmas Damai, Puskesmas Karang Rejo, Puskesmas Baru Tengah, Puskesmas Gunung Samarinda, dan Puskesmas Teritip.

“Buka 24 jam selama libur natal dan tahun baru.  Ya masing -masing Puskesmas akan ada dokter jaga dan petugas medis lainnya yang siap melayani kejadian gawat darurat,” ungkapnya.

“Tiap Puskesmas 7 orang tenaga medis terdiri dari dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat, asisten apoteker, administrasi, dan sopir ambulans.  Petugas medis akan bekerja secara shift sesuai dengan jadwal yang sudah ada. Dan saya tekankan dibatasi yang cuti,” tandasnya.

Sebagai bentuk responsive atas kemungkinan terjadi peristiwa darurat, masyarakat dapat memanfaatkan layanan darurat 119.

Menurut Dio masyarakat dapat melaporkan setiap kejadian yang membutuhkan tenaga medis melalui layanan darurat 119. Melalui layanan ini setiap kejadian yang terjadi di masyarakat dapat dilaporkan langsung ke unit layanan call center yang terpusat di Dinas Kesehatan, sehingga dapat ditangani dengan cepat.

“Kita menurunkan tim public service center (PSC) 119, untuk merespon kejadian yang ada,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version