BALIKPAPAN– BPJAMSOSTEK Balikpapan membukukan kepesertaan tenaga kerja di Balikpapan baik pekerja sektor formal maupun informal hingga akhir 2019 berjumlah 180.000. Sementara perusahaan yang terdaftar sebanyak 5000 lebih peserta.

Kepala Cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagkerjaan (BPJAMSOSTEK) Balikpapan Ramadan Sayo mengatakan, Saat ini, porsi kepersertaan masih didominasi sektor formal yang menjangkau 70 persen dari total kepesertaan. Artinya sektor Informal hanya 30 persen.

“Sektor Informal ini seharusnya bisa lebih tinggi lagi. Seharusnya pekerja bukan penerima upah seperti tukang ojek, petani, nelayan, UMKM, bahkan youtuber juga bisa daftar,” kata Ramadan.

Kata Ramadan menjelaskan, tenaga kerja sektor informal akan lebih diuntungkan ketika ikut menjadi peserta BPJAMSOSTEK. Opsi iuran yang ditawarkan hanya sebesar Rp. 16.800 per bulan. Dari situ, peserta sudah mendapat dua manfaat yaitu jaminan kesehatan dannjaminan kecelakaan.

“Memang ada cost yang harus dikeluarkan lagi, namun peserta mendapat dua layanan jaminan kesehatan dan kecelakaan, meski porsinya masih kecil,” ujarnya.

Ramadan mengaku pihaknya kerap kali mensosialisasikan program kepada kalangan pekerja informal dan pemberi kerja. Dalam sosialisasi ia mengaku lebih menonjolkan dari segi manfaat yang diterima. Bahwa semua pekerjaan pasti memiliki resiko kecelakaan. Sehingga pekerja sepatutnya diberi perlindungan jaminan kesehatan dan kecelakaan kerja.

Kepada si pemberi upah juga diminta untuk memperhatikan betul keuntungan yang didapat jika mendaftarkan pekerjanya ke BPJAMSOSTEK.

“Ada baiknya pemberi upah proteksi sejak dini si pekerja. Karena merekalah yang memberikan keuntungan untuk bagi perusahaan,” ujar Ramadan.

Tahun 2020 ini, kata Ramadan, pihaknya menargetkan pertumbuhan kepesertaan BPJAMSOSTEK sebesar 33 persen. Segmen yang menjadi perhatian adalah yang masih belum tergarap maksimal, yaitu pekerja informal tersebut.

Adapun untuk pekerja sektor formal, diakui Ramadan masih kesulitan dalam menumbuhkan kepesertaan. Ia melihat kondisi penunjang utama ekonomi yakni, batubara dan Migas masih belum stabil. Perusahaan juga masih belum banyak yang membuka lowongan pekerjaan secara skala besar.

“Dalam kondisi seperti ini perusahaan formal dalam satu semester paling hanya merekrut tiga sampai lima pekerja. Sehingga kita akan maksimalkan potensi pada sektor informal. Tahun ini kita target pertumbuhan 33 persen,” ujarnya lagi.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version