BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com —- Penyidik Subbid Indagsi Ditreskrimsus Polda Kaltim mengamankan penyimpanan BBM Ilegal di Pulau Sambit, Kabupaten berau, Kamis sore (9/1/2020).
Di rumah tersangka Ilham (51) di Rt.5 kel. Tanjung redeb kab. Berau, penyidik menemukan penyimpanan bahan bakar minyak solar yang diduga tidak memiliki izin penyimpanan BBM jenis solar dari pemerintah.
“Modus operandi, tersangka melakukan penyimpanan BBM jenis solar ditumpuk dan dimasukkan kedalam satu tandon kapasitas 1.200, lima drum kapasitas 240 liter, dan satu tandon kotak kapasitas 1.000 liter ditutupi dengan terpal-terpal supaya tidak Kelihatan,” jelas Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yahya (14/1/2020).
Tersangka melakukan penimbunan bbm jenis solar untuk dijual kembali kepada kapal-kapal pengangkut pasir.
Lanjutnya, tersangka kelahiran Bone Sulsel melakukan penimbunan bbm jenis solar untuk dijual kembali kepada kapal-kapal pengangkut pasir
“Kita kenakakn pasal melakukan penyimpanan bahan bakar minyak solar tanpa izin penyimpanan dari pemerintah Sebagaimana dimaksud dalam pasal 53 huruf C UU 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi,” sebutnya.
Selain itu, Polda Kaltim bersama Bareskrim Mabes Polri juga membongkar dugaan penyimpanaan BBM Ilegal di kota Samarinda Jalan Sungai Kapih Rt 03 Kelurahan Sungai Kapih Kecamatan Sambutan kota Samarinda.
Penyidik Satgas Energi Bareskrim Polri berserta penyidik Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Kaltim telah melakukan penyelidikan dugaan penyimpanan BBM illegal di Samarinda.
Penyidik menemukan penyimpanan minyak mentah (crude oil) di kapal SPOB Hamka Nusantara, pemilik masih dalam lidik. Diduga tidak memiliki izin penyimpanan BBM minyak mentah dari pemerintah.
Kejadian Kamis (09 /1/2020) sekira pukul 15.00 wita, pelaku dikenalakan pasal tindak pidana UU Migas. “ Setiap orang yang melakukan pengolahan dan atau penyimpanan dan atau pengangkutan dan atau Niaga atau “Dihukum sebagai orang yang melakukan peristiwa pidana” atau “dihukum sebagai orang yang membantu melakukan kejahatan” sebagaimana dimaksud dalam pasal 53 huruf (a) dan atau huruf (b) dan atau huruf (c) dan atau huruf (d) Undang-Undang nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, atau Pasal 55 atau 56 KUH Pidana,” jelasnya.
Modus operandi melakukan pengangkutan dan atau pengolahan BBM minyak mentah (crude oil) dan solar mengunakan kapal SPOB Hamka Nusantara serta diolah mengunakan campuran bahan-bahan lain, kemudian disaring dan dijual
“Barang bukti Satu unit kapal SPOB Hamka Nusantara diduga dalam tangki penampungan terdapat 80 KL solar. Penyidik masih melakukan pengembangan terhadap pemilik kapal SPOB Hamka Nusantara,” tukas Ade.
Comments
comments
