Makin Macet, Komisi III DPRD Balikpapan Sarankan Pemkot Buat Jalur Alternatif
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – DPRD Kota Balikpapan mendorong Pemerintah Kota agar membangun jalan alternatif untuk mengurai masalah kemacetan.
Hal ini berkaca pada kemacetan lalu lintas di Kota Balikpapan semakin meningkat ditengarai dampak pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke Kalimantan Timur (Kaltim), tepatnya di Penajam Paser Utara (PPU).
Masalah kemacetan sudah mulai terasa, di sejumlah titik di Kota Balikpapan. Diantaranya kawasan Jalan MT Haryono dari arah Damai menuju Balikpapan Baru, kawasan Jalan Jendral Sudirman di depan Balikpapan Super Block (BSB) dan Pertigaan Kilometer 5 Jalan Soekarno Hatta. Kemudian juga dari Grand City hingga ke kawasan Polda itu yang biasa macetnya ketika di sore hari.
“Seharusnya pemerintah Kota Balikpapan sudah mulai membuat terobosan-terobosan atau jalan tembus untuk mengatasi masalah kemacetan yang terjadi di Balikpapan,” kata Sekretaris Komisi III DPRD Kota Balikpapan Kamaruddin yang akrab disapa Aco, Senin (25/9/2023).
Aco menjelaskan, bahwa kemacetan bisa diatasi dengan melakukan pelebaran jalan, dan membuat jalur alternatif. Namun program ini harus didukung dengan anggaran. Sehingga nantinya pemerintah bisa membuat perencanaan terlebih dahulu.
“Jadi anggaran untuk program tersebut, bisa diusulkan ke pemerintah pusat. Mengingat kota Balikpapan sebagai kota penyangga IKN. Sehingga pemerintah pusat bisa memberikan bantuan untuk Balikpapan,” terangnya.
Ia menyampaikan, bahwa akses dari Bandara ke Jalan Soekarno Hatta, Karang Joang, Balikpapan Utara harus ada jalan alternatif atau jalan baru, karena saat ini kondisi jalan di Balikpapan mulai terasa kemacetannya, apalagi saat sore hari kondisi pekerja pulang kerja.
“Memang tidak bisa dipungkiri bahwa IKN sudah di depan mata, sehingga Balikpapan harus sudah siap dari segala sisi. Salah satunya infrastruktur, yakni pembangunan jalan untuk mengantisipasi kemacetan yang sudah mulai terasa di Balikpapan,” akunya.
Staf Khusus Bidang Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) Badan Otorita Ibu Kota Nusantara ( IKN ), Diany Sadiawati mengatakan jumlah populasi di IKN bakal tembus 1,9 juta orang pada tahun 2045. Jumlah populasi itu akan bertambah secara bertahap seiring pembangunan yang sudah dimulai pada tahun ini hingga 2024 untuk pembangunan sekaligus pemindahan tahap awal.
Pada tahap awal ini para aparatur sipil negara (ASN), alias penyelenggaraan negara akan menjadi penghuni pertama di IKN.
“Tahun 2045, Nusantara diharapkan menjadi kota yang paling berkelanjutan di dunia dengan sekitar 1,9 juta warga yang berarti akan sama dengan jumlah penduduk San Jose, California pada saat ini,” ujar Diany dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (18/7/2023).
Lebih lanjut, Diany menjelaskan, Nusantara bertekad akan menjadi kota pertama di dunia yang menerapkan sebagai kota hutan berkelanjutan. Dengan luas 256.000 hektare, 3 kali lebih luas dari Kota New York, hanya 25 persen luasan wilayah akan dikembangkan menjadi wilayah perkotaan sementara sisanya akan tetap menjadi area hijau, termasuk 65 persen luasan areanya akan menjadi hutan tropis yang sebelumnya adalah hutan tanaman industri.
BACA JUGA
