BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, penyebab penyakit hepatitis akut hingga kini belum diketahui penyebabnya.

Hal itu berdasarkan hasil penelitian dan koordinasi dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat dan Inggris.

“Kemungkinan besar adalah Adenovirus 41, tapi ada juga banyak kasus yang tidak ada Adenovirus 41 ini,” ujarnya

“Jadi kita masih melakukan penelitian bersama-sama dengan Inggris dan Amerika untuk memastikan penyebabnya apa,” jelasnya.

Untuk mencegah bertambahnya kasus hepatitis akut, Menkes mendorong masyarakat untuk rajin mencuci tangan karena penularan virus tersebut berasal dari asupan makanan lewat mulut.

Selain itu, apabila muncul gejala lain seperti demam, Menkes menganjurkan untuk segera dilakukan pemeriksaan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT) dan serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) di rumah sakit.

“Kalau sudah di atas 100, lebih baik di-refer ke fasilitas kesehatan terdekatnya karena SGPT, SGOT normalnya di level 30-an. Kalau udah naik agak tinggi sebaiknya di-refer ke fasilitas kesehatan terdekat,” imbuhnya

Menkes juga melaporkan mengenai penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan tidak menular ke manusia. Hal itu berdasarkan diskusi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE)

 “Nah khusus untuk mulut dan kuku, virus ini memang adanya hanya di hewan yang berkuku dua jadi sangat jarang yang loncat ke manusia. Jadi tidak perlu khawatir dari sisi kesehatan manusianya,” kata Menkes.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version