BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Masih ingat dengan kasus kematian remaja DA (15) asal Manggar, Balikpapan Timur yang meninggal pada Sabtu (28/10/2023) silam. 

Pelajar SMK di Kota Balikpapan ini ditemukan di dalam rumahnya dalam kondisi tidak sadarkan diri. Pihak keluarga kemudian membawa DA ke RS Medika Utama Manggar. Setelah proses penanganan di RS Medika Utama Manggar, DA dinyatakan meninggal.

Beberapa kejanggalan ditemukan pada tubuh bagian belakang DA. Yakni ada luka-luka lebam, disekitar leher seperti ada lembam bekas cekikan.

Hingga kini penyebab kematian remaja cantik tersebut belum jelas. Padahal pihak kepolisian sudah melakukan proses autopsi ke jenazah almarhumah pada Selasa (14/11/2023) silam.

Kepada media ini, pihak keluarga DA mempertanyakan kejelasan hasil dari autopsi yang terkesan terlalu lama. Padahal autopsi sudah berlangsung 5 bulan lalu. Seharusnya hasil autopsi sudah diketahui.

“Ini sudah lama mas. Kami pihak keluarga mau menunggu sampai kapan lagi,” kata Eko orang tua dari DA, Rabu (17/4/2024).

Eko mengaku, masih bertanya-tanya terkait kematian anak bungsunya itu. Menurutnya ada beban yang ditanggung karena hasil autopsi belum ada. Eko meyakini jika DA meninggal diduga akibat dibunuh bukan diracuni.

“Batin saya mas. Anak itu meninggalnya di bunuh, saya yakin betul,” kata Eko.


Orang tua dan kakak dari DA saat melakukan ziarah ke makam di TPU Transad Manggar Baru

Curigai Pada Seorang Laki-Laki

Bukan tanpa sebab Eko bilang begitu. Pasalnya setelah beberapa waktu meninggalnya DA, Eko seperti curiga terhadap seseorang yang ada di kampungnya.

Di lingkungan RT nya, ada remaja pria yang pada saat proses autopsi DA ini berlangsung, tiba-tiba pergi begitu saja ke luar daerah. Alasannya ada keperluan keluarga dan sampai saat ini tidak balik lagi ke kampungnya.

“Orang ini saya curigai, kok pulang kampungnya tiba-tiba kayak dadakan gitu nah, sampai sekarang belum balik juga,” kata Eko.

Bahkan disaat Eko sedang duduk sendiri, terbersit dan terucap nama remaja putra ini yang diduga membunuh DA. 

“Saya bilang kalau benar si anu (mengucap nama remaja putra,red) itu yang bunuh Ade (DA) tolong bapak kasih petunjuk,” kata Eko mengingat kembali.

Keyakinan lainnya ketika isi dari botol lotion milik kakaknya DA yang berada di atas meja, tiba-tiba tersemprot keluar. Seolah-olah menjadi petunjuk jika nama yang disebab Eko diduga sebagai pelakunya.

“Demi Allah mas, itu botol keluar sendiri isinya, padahal tidak ada yang sentuh,” kata Eko.

Bukan hanya sekali Eko diberi petunjuk. Dia juga ingat kala berziarah ke makam DA bersama dengan anak sulungnya Siska (26) yang juga kakak dari DA, sebelum ramadan ini. Di makam itu, Eko juga mengucap nama remaja pria itu yang diduga membunuh DA.

“Betul kah si anu ini yang bunuh ade,” kata Eko mengulangi ucapannya.

Di malam harinya Eko merasa tidak bisa tidur ketika menanyakan hal ini, satu harian itu Eko gak merasa ngantuk sama sekali. Yang biasa kalau malam cepat tidur, ini tidak sama sekali.

“Gak tidur saya semalaman, mungkin ini tanda juga dari DA,” ujarnya.

Gigi Tanggal Sebagai Firasat

“Saya bilang DA hati-hati ya kalau bawa motor ke sekolah pelan-pelan aja,bapak mimpi gak enak,” kata Eko mengingat.

“Tapi ke kedua Kakaknya DA saya gak cerita, kenapa itu cuma saya cerita dan ingatkan hati-hati ke DA aja,” ujarnya.

Senada disampaikan Siska (26) kakak dari korban. Siska meyakini jika adenya itu dibunuh, oleh orang yang kenal dengan korban. Makanya pada saat kejadian pintu rumah DA dengan mudahnya terbuka tanpa merusak pintu.

“DA itu kenal sama yang diduga pelaku ini. Makanya gak ada yang dengar misal DA ini teriak-teriak gitu,” akunya.

Kecurigaan Siska bukan tanpa dasar, pasalnya remaja pria ini punya keseharian yang terlihat suka mabuk-mabukan, ngumpul bareng teman-temannya dekat rumah DA. Tapi setelah kejadian meninggalnya DA mereka itu sudah jarang terlihat ngumpul lagi.

“Sering mas sebelum kejadian itu, tapi sekarang sudah gak pernah terlihat remaja pria ini sama teman-temannya kayak ngumpul lagi,” kata Siska.

Lebih anehnya lagi, remaja pria ini seolah-olah dilindungi oleh kawan-kawanya, kala Siska menanyakan nomor HP remaja pria ke teman setongkrongnya. Mereka mengaku tidak tahu. 

‘”Aneh kan itu, setiap hari nongkrong minum-minum masa gak tahu nomor hp temannya sendiri,” ujar Siska.

Belum Ada Titik Terang

Pihak keluarga almarhum DA berharap kasus ini ada titik terang. Sehingga ada kejelasan penyebab kematian DA. Jika memang dibunuh bilang sampaikan saja. Dan jika memang bukan karena dibunuh juga ungkapkan apa adanya.

“Yang penting dijelaskan ke kami pihak keluarga, kasihan DA ini penyebab kematiannya pun kami tidak tahu,” kata Siska.

Sementara itu, dikonfirmasi ke Polda Kaltim Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Artanto mengatakan untuk mengetahui hasil autopsi ke Polresta Balikpapan terlebih dahulu. Meski kemarin waktu proses autopsi melibatkan Bidokes Polda Kaltim.

“Untuk minta info perkembangan kasus nya juga ke Reskrim Polresta Balikpapan atau ke atau Kasi Humasnya dulu mas, semoga ada info dari sana,” akunya.

Hingga saat ini belum ada jawaban pasti dari pihak polresta Balikpapan terkait kematian remaja di Manggar ini. Baik itu dari Humas Polda dan Humas Polresta Balikpapan meski sudah dicoba konfirmasi awak media ke kedua orang tersebut.

Sekedar mengingatkan, adanya kejanggalan dan dugaan-dugaan mulai bermunculan di kalangan masyarakat jika kematian remaja DA ada yang bilang ini kasus pembunuhan, ada mal praktik dari pihak rumah sakit, bahkan dugaan bunuh diri juga muncul.

Makam DA Dibongkar

Pihak kepolisian akhirnya melakukan proses autopsi kepada jenazah remaja putri DA (15) yang meninggal pada Sabtu (28/10/2023). Proses autopsi dilaksanakan di TPU Transad RT 30 Manggar Baru, Balikpapan Timur, Selasa (14/11/2023). 

Pihak keluarga mengaku tidak mengetahui penyebab kematian remaja DA. Namun, mereka mencurigai ada hal yang tidak wajar karena tubuh DA terdapat lebam-lebam. HP korban juga tiba-tiba terganti password dan wifi di rumah dimatikan. 

Kakak almarhum, Siska (26), mengatakan keluarga hanya ingin mencari titik terang dari kejadian tersebut. Karena itu keluarga minta agar dilakukan proses autopsi. 

“Aku cuma ingin cari titik terang aja sih dari kejadian ini kan juga tiba-tiba bingung lah kita ini pihak keluarga,” ujarnya. 

Siska menambahkan, bahwa polisi telah mengambil HP almarhum untuk diselidiki. Ia berharap ada petunjuk yang bisa mengungkap penyebab kematian DA. Ia merasa bingung karena DA adalah seorang remaja yang aktif dan suka berinternetan, namun akses internet di rumahnya tiba-tiba terputus.

“Dari polisi baru aja kami kasih HP almarhum aja. Soalnya HP itu tiba-tiba terganti passwordnya, dan wifi dimatikan. Padahal dia enggak bisa hidup nggak ada internet,” katanya. 

Menurut Siska, selain kondisi abnormal lebam-lebam, ada kemungkinan ada orang yang masuk ke rumah saat DA sendirian. Hanya saja, dia meneruskan, saat itu tidak ada tetangga yang melihat kejadian tersebut. 

“Kalau dari keluarga sendiri kecurigaannya ada orang masuk di rumah karena enggak ada juga keadaan sendiri di rumah. Juga waktu itu tetangga-tetangga juga mungkin tidak ada di situ. Jadi tidak tahu kejadian itu juga,” ungkapnya. 

Siska mengaku belum menduga siapa orang yang mungkin terlibat dalam kematian DA. Ia mengatakan bahwa sebelumnya DA tidak ada keluhan atau masalah dengan teman-temannya. 

“Ya itu sih belum menduga siapa orang yang masuk ke rumah. Karena kita juga belum tahu soalnya kan ini tiba-tiba juga. Sebelumnya tidak ada keluhan, nggak lagi berantem sama teman,” tuturnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version